22 April 2025

Get In Touch

Dampak Pandemi, APBD Jatim 2020 Turun 5%

Dampak Pandemi, APBD Jatim 2020 Turun 5%

Surabaya – Dampakdari pandemic Covid-19, APBD Provinsi Jatim 2020 mengalami kontraksi atau penurunansekitar 5%, dari yang sebelumnya adalah Rp 35,1 triliun turun menjadi Rp 33,6triliun atau ada penurunan sekitar Rp 1,5 triliun. Hal ini tertuang dalam notaKebijakan Umum Anggaran (KUA) dan PriorotasPlafon Anggaran Sementara (PPAS).

“Pengurangan itu terjadi di pajak daerah yang seharusnya Rp15 triliun menjadi Rp 12 triliun. Tentunya akan ada penyesuaian, mudah-mudahakanyang Rp 12 triliun itu di sisa waktu sampai Desember ini mulai ada pergerakan-pergerakanekonomi yang bisa mengangkat,” tandas Sekda Provinsi Jatim, Heru Tjahjono saatditemui setelah Rapat Paripurna penandatanganan Nota Kesepakatan KUA PPAS diGedung DPRD Jatim, Rabu (19/8/2020).

Heru menandaskan bahwa dalam Perubahan APBD 2020 ini akan lebih memperioritaskanpada pemulihan ekonomi dalam rangka penanganan Covid-19. Bentukpemulihan itupun cukup banyak mulai dari stimulant pada UMKM dan di sector industrykecil termasuk juga pada jasmas.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jatim, Anik Maslahah mengatakanbahwa penurunan pendapatan ini yang paling banyak terjadi pada sector pendapatanpajak. Namun demikian, upaya pemerintah untuk tetap optimal dalam pendapatanpajak seperti relaksasi pembayaran, pemutihan, hingga diskon memberikanpengaruh yang cukup besar.

Dia menandaskn bahwa penurunan paling terasa adalah BBNKB,sebab pembelian kendaraan bermotor menurun drastic. “Akhirnya kontraksi dan tentuakhirnya berimplikasi pada belanja (APBD) juga turun. Tapi prinsip belanja fokusrecovery ekonomi dan recovery kesehatan, karena 2 skala prioritas itulah yangmenjadi turunan dari yang diinginkan oleh pemerintah pusat,” tandasnya.

Terkait dengan pendidikan, Anik mengatakan bahwa adapenurunan pada BPOPP meski tidak banyak. Penurunan itu terjadi dua bulan karenaada penurunan aktifitas fisik yang tidak dilakukan sehingga berpengaruh padapengurangan belanja-belanja rutin. “Memang ada take over belanja, seperti belanjapulsa, tetapi ketika hitungan unit cost ini masih ada bisa efisiensi,” katanya.(ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.