
SURABAYA (Lentera) - Musim haji 2025 telah dimulai, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan kiprahnya melalui Program Studi Inovasi Digital dengan merilis aplikasi MeccaBot AI.
Inovasi ini dirancang lebih canggih berkat dukungan teknologi artificial intelligence (AI), yang memungkinkan pendampingan digital selama 24 jam penuh bagi jemaah umrah dan haji di Tanah Suci.
MeccaBot AI merupakan generasi ketiga dari inovasi MeccaBot sebelumnya yang memang dirancang untuk menjadi teman setia dalam perjalanan spiritual jemaah haji maupun umrah.
Generasi MeccaBot pertama masih berbasis Whatsapp chat, dan selanjutnya dikembangkan dalam bentuk aplikasi tersendiri namun belum dilengkapi dengan teknologi AI.
“Aplikasi ini tidak hanya memberikan panduan ibadah, melainkan juga menghadirkan berbagai fitur yang memberikan ketenangan bagi para penggunanya,” jelas Ir Achmad Holil Noor Ali M Kom, Ketua Tim Pengembang MeccaBot AI, dikutip pada Minggu (4/5/2025).
Aplikasi MeccaBot AI tersebut, menurut Kepala Prodi Inovasi Digital ITS ini, menggunakan desain berbasis human-centered design. Yakni sebuah pendekatan dalam merancang produk, layanan, atau sistem yang berfokus pada kebutuhan, perilaku, keinginan, dan pengalaman manusia sebagai titik pusat seluruh proses desain.
MeccaBot AI dikembangkan dengan mendengar langsung pengalaman jemaah, sehingga menjadikannya lebih intuitif dan responsif. Lelaki yang biasa disapa Holil menegaskan bahwa MeccaBot bertujuan mengubah keresahan jemaah menjadi ketenangan dalam menjalani setiap tahapan ibadah.
“Ibadah harusnya tenang, bukan penuh drama,” ucapnya.
Aplikasi ini dilengkapi dengan beberapa fitur unggulan yang menggunakan teknologi AI, antara lain berupa panduan umrah dan haji (dalam bentuk teks, audio, dan video), layanan untuk tanya jawab seputar ibadah, navigasi lokasi hotel dan tempat ziarah, Al-quran digital, doa-doa instan, hingga layanan belanja oleh-oleh secara cerdas.
“Seluruh layanan ini disediakan secara gratis tanpa iklan dan dalam berbagai bahasa yang disesuaikan dengan pengguna, agar jemaah dapat fokus penuh pada ibadahnya,” tutur Erika Cahyaningtyas, salah satu anggota tim perancang MeccaBot AI.
Mahasiswa angkatan 2023 ini juga menyampaikan bahwa MeccaBot AI adalah bentuk nyata penyatuan teknologi dan nilai-nilai spiritual.
“Teknologi harus memberi manfaat nyata dan tidak terlepas dari nilai kemanusiaan. MeccaBot merupakan wujud nyata misi tersebut,” tegasnya.
Sejak dikembangkan, MeccaBot AI telah mencatat sejumlah capaian membanggakan. Di antaranya adalah berbagai penghargaan tingkat nasional di bidang inovasi dan bisnis mahasiswa. Aplikasi ini juga telah menjadi tenan Inkubator Bisnis ITS, sehingga memperkuat posisinya sebagai produk unggulan karya anak bangsa.
Pengembangan aplikasi ini juga menunjukkan bagaimana infrastruktur digital dan kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan sosial dan spiritual secara luas, mendorong pertumbuhan industri digital nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur.
Kini, MeccaBot AI sudah tersedia di Google Playstore dan dapat diunduh secara gratis. Sehingga para jemaah Calon Haji (JCH) yang akan berangkat dapat dengan mudah mengunduh dan memasang di gawai pintarnya. Bahkan, MeccaBot AI saat ini tercatat sudah diunduh lebih dari 7.000 orang dan mendapat bintang 4,9 di Playstore.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber