08 May 2025

Get In Touch

Mitigasi Bencana, Pemkot Tunjuk SMPN 6 Kediri SPAB Keempat di Kota Kediri

Sekda Kota Kediri, Bagus Alit menghadiri Penguatan Kapasitas Kawasan di SPAB SMPN 6 Kediri, Rabu (7/5/2025).
Sekda Kota Kediri, Bagus Alit menghadiri Penguatan Kapasitas Kawasan di SPAB SMPN 6 Kediri, Rabu (7/5/2025).

KEDIRI (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menunjuk SMPN 6 Kediri, menjadi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) keempat di Kota Kediri.

Menindaklanjuti amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Pemkot Kediri melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Penguatan Kapasitas Kawasan untuk Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana di Ruang Guru SMPN 6 Kediri, Rabu (7/5/2025).

Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 35 peserta dari kalangan guru dan karyawan sekolah, siswa/siswi, komite sekolah, wali murid, pihak Kelurahan Gayam, dan warga sekitar.

Dalam sambutannya Sekretaris Daerah Kota Kediri, Bagus Alit menerangkan kegiatan penguatan kapasitas kawasan tersebut, dalam rangka pembentukan SPAB di SMPN 6 Kediri.

“Sampai saat ini SPAB di Kota Kediri yang sudah dibentuk ada tiga, yakni di SDN Betet 1, SMAN 5 Taruna Brawijaya, SMAN 2 Kediri, dan insyaAllah selanjutnya SMPN 6 Kediri tahun ini,” ucapnya.

Menurutnya bencana alam merupakan sesuatu yang tak terelakkan dan bisa terjadi kapan saja, maka dari itu pembentukan SPAB merupakan langkah penting untuk memitigasi resiko bencana alam.

“Kita membentuk SPAB karena kita ingin memberikan keterampilan kepada masyarakat khususnya dilingkungan sekolah, sehingga pada saat ada bencana, siapa dan harus melakukan apa sudah tahu. Maka dari itu dengan adanya simulasi kita sudah mempersiapkan diri dengan baik sehingga bisa meminimalkan korban,” jelas Bagus.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Joko Arianto mengutarakan sesuai dengan Dokumen Kajian Resiko Bencana Tahun 2023, Kelurahan Gayam merupakan kawasan rawan bencana di antaranya: banjir, gempa, tanah longsor, kekeringan, dan cuaca ekstrem.

Menurutnya SPAB ini merupakan poin pemenuhan, untuk Standar Pelayanan Minimal (SPM). Kegiatan tersebut akan berlangsung selama empat hari, yang terdiri dari: safety briefing, diskusi panel, pengenalan resiko bencana, penilaian mandiri awal, kajian resiko bencana partisipatif, penyusunan SOP kedaruratan, dan simulasi kedaruratan bencana.

Agar penyampaian materi berjalan secara maksimal, dalam pelaksanaannya akan didampingi Pujiono Center dari Yogyakarta sebagai narasumber.

Pada kesempatan yang sama Kepala SMPN 6 Kediri, Boedi Pramono mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Kediri beserta jajarannya, yang telah menunjuk SMPN 6 Kediri sebagai SPAB keempat.

“Sekolah kami merupakan sekolah paling tapal batas, paling utara dan barat. Dengan kondisi yang seperti ini membawa berkah, dengan ditunjuk sebagai sekolah SPAB yang akan dilaksanakan 4 hari,” ujarnya.

Boedi mengatakan secara geografis SMPN 6 Kediri berada pada kawasan rawan gempa, sehingga sangat memerlukan pelatihan tentang kesiapsiagaan bencana.

“Mudah-mudahan dalam kegiatan ini kami mendapatkan ilmunya, sehingga nantinya, apabila terjadi bencana bisa membantu BPBD untuk mitigasi resiko saat terjadi bencana. Mohon bimbingannya selama empat hari ke depan, sehingga kami betul-betul bisa melaksanakan dan mendapatkan ilmu yang luar biasa,” pungkasnya. (*)

Reporter: Ais
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.