
SURABAYA (Lentera) – Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana posisi tidur Anda setiap malam? Ternyata, cara kita tidur tidak hanya berdampak pada kualitas istirahat, tetapi juga bisa mencerminkan sisi kepribadian kita.
Meskipun terdengar seperti hal sepele, sejumlah penelitian telah mencoba menggali hubungan antara posisi tidur dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya datang dari Profesor Chris Idzikowski, seorang pakar tidur dari Sleep Assessment and Advisory Service di Inggris. Dalam penelitiannya, ia mengamati berbagai posisi tidur dan menemukan bahwa masing-masing posisi memiliki korelasi tertentu dengan sifat dan sikap individu.
Tidur Tengkurap (Freefaller)
Posisi ini ditandai dengan tidur tengkurap, tangan terbentang ke samping atau mengarah ke atas kepala, dan kepala menoleh ke salah satu sisi. Menurut Idzikowski, orang yang tidur dengan posisi ini biasanya memiliki kepribadian yang ekstrovert, berani mengambil risiko, dan suka bersosialisasi. Namun, mereka juga bisa sangat sensitif terhadap kritik dan tidak terlalu nyaman berada dalam situasi di luar kendali.
Posisi Meringkuk (Fetal)
Meringkuk seperti janin dalam kandungan, posisi ini merupakan yang paling umum, terutama di kalangan perempuan. Mereka yang tidur dalam posisi fetal umumnya tampak keras dari luar, namun sebenarnya sangat sensitif dan pemalu. Mereka cenderung hangat dan emosional, serta mudah merasa aman dalam zona nyaman.
Miring Tangan Terentang (The Yearner)
Dalam posisi ini, seseorang tidur menyamping dengan kedua tangan terentang ke depan, seolah-olah sedang meraih sesuatu. Orang dengan gaya tidur ini biasanya bersifat terbuka namun juga sinis, ragu-ragu dalam mengambil keputusan, namun akan sangat teguh ketika sudah menjatuhkan pilihan.
Tidur Lurus Seperti Kayu (The Log)
Posisi tidur ini dilakukan dengan berbaring miring dan kedua tangan lurus ke bawah mengikuti tubuh. Orang yang terbiasa tidur seperti ini dikenal sebagai pribadi yang santai, ramah, dan mudah bergaul. Meski demikian, mereka juga bisa terlalu mudah percaya pada orang lain, yang terkadang bisa merugikan diri sendiri.
Tidur Posisi Prajurit (The Soldier)
Tidur telentang dengan kedua tangan lurus di samping tubuh, seperti seorang prajurit dalam barisan. Mereka yang tidur dalam posisi ini biasanya memiliki kepribadian yang tenang, pendiam, namun sangat terorganisir. Mereka punya standar tinggi dalam hidup dan cenderung keras terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Hubungan antara posisi tidur dan kepribadian bukanlah sesuatu yang absolut. Beberapa ahli justru mengingatkan agar tidak terlalu cepat menyimpulkan kepribadian seseorang hanya dari posisi tidurnya.
Terry Cralle, RN, seorang sleep coach dan konsultan tidur dari Better Sleep Council (BSC), menekankan pentingnya kualitas tidur secara menyeluruh. “Tidur mempengaruhi setiap aspek fungsi kita, baik fisik maupun psikologis,” ujarnya, seperti dikutip dari Health Central pada Rabu (7/5/2025).
Cralle menambahkan bahwa meskipun posisi tidur dapat memberikan petunjuk kecil tentang kepribadian, dampaknya jauh lebih signifikan ketika dikaitkan dengan kesehatan dan produktivitas. Menurutnya, tidur yang baik akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan.
“Makin baik kita tidur, makin baik pula kita dalam banyak hal. Kita lebih termotivasi. Lebih baik dalam menjalin hubungan, mengerjakan tugas, berkomunikasi, dan menangani stres dengan lebih baik. Dan kita jadi lebih tidak gegabah dan kecil kemungkinannya mengalami kecelakaan. Jadi, pada tingkat tertentu, cara kita tidur memengaruhi kecenderungan perilaku kita,” paparnya lebih lanjut.
Di sisi lain, posisi tidur juga memiliki pengaruh terhadap kesehatan fisik. Misalnya, tidur telentang bisa memicu mendengkur atau sleep apnea, sedangkan tidur menyamping dapat membantu meredakan refluks asam lambung. Selain memperhatikan gaya tidur yang mencerminkan karakter, penting juga mempertimbangkan posisi yang menunjang kesehatan tubuh. Jadi, tak ada salahnya mulai memperhatikan bagaimana Anda tidur malam ini. Siapa tahu, itu bisa memberi petunjuk kecil tentang siapa diri Anda sesungguhnya.
Penulis: Dinda-Mg1/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber