
SURABAYA (Lentera) -Memasuki usia ke-732, Surabaya diharapkan terus memperkuat komitmennya sebagai Kota Layak Anak melalui pendidikan yang humanis dan inklusif.
Harapan ini disampaikan oleh Pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, M Isa Ansori.
Ia berharap, pendekatan pendidikan humanis, inklusif, dan memberdayakan dapat terus diperkuat demi masa depan generasi muda.
Menurut Isa, Surabaya menjadi pelopor pendidikan inklusif dengan menekankan pada ketegasan, disiplin positif, serta pendekatan yang mengedepankan sisi kemanusiaan anak. Ia menilai, semangat ini selaras dengan karakter khas Kota Pahlawan yang dikenal tangguh, kreatif, dan humanis.
“Pendekatan ini bukan hanya soal pembelajaran di kelas, tapi juga tentang menyelamatkan masa depan anak-anak dengan memahami keunikan mereka, termasuk yang memiliki perilaku khusus atau berasal dari keluarga kurang mampu,” ujar Isa, Sabtu (10/5/2025).
Isa mencontohkan program Kampung Anak Negeri, yang menjadi ruang pembinaan bagi anak-anak agar mampu menyalurkan energi secara positif. Anak-anak dengan kecenderungan berperilaku agresif, misalnya, diarahkan melalui pelatihan olahraga seperti tinju dan bela diri.
“Dengan bimbingan pelatih yang peduli, energi mereka tersalurkan dalam bentuk disiplin, sportivitas, dan kepercayaan diri,” jelasnya.
Program lain yang dinilainya penting adalah Asrama Bibit Unggul, yang memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak berprestasi, termasuk penyandang disabilitas.
“Di asrama ini, anak-anak dari berbagai latar belakang menerima pendidikan yang tak hanya fokus akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan bakat,” tutur Wakil Ketua ICMI Jawa Timur ini.
Isa menegaskan, kombinasi antara pendidikan formal dan pembinaan karakter menjadi kunci pemberdayaan anak-anak dari keluarga kurang mampu maupun yang memiliki perilaku menyimpang.
“Surabaya sudah lama menjadi pelopor pendidikan yang menjawab kebutuhan masyarakat secara nyata,” ungkapnya.
Di momen HJKS ke-732 ini, Isa berharap penguatan program yang berpihak pada kesejahteraan anak terus berlanjut. Ia menyebut, masa depan anak-anak mencerminkan komitmen masyarakat dan pemerintah hari ini.
“Dengan kasih sayang, disiplin yang membangun, dan kesempatan yang setara, Surabaya akan terus tumbuh sebagai kota tangguh sekaligus penuh harapan bagi generasi mendatang,” harapnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH