10 May 2025

Get In Touch

Sinergi Digital Nasional Dimulai dari Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi Inisiasi Kolaborasi Aplikasi untuk Efisiensi APBD

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam Forum Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi) rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 di Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam Forum Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi) rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 di Surabaya

SURABAYA (Lentera) -Forum Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi) yang menjadi bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 di Surabaya, menjadi forum strategis untuk memperkuat inisiasi digitalisasi pemerintahan daerah.

Forum ini mempertemukan seluruh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atau Komdigi dari 98 kota anggota APEKSI dan digelar di Grand City Ballroom Lantai 4, Surabaya, Rabu (7/5/2025).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa forum tersebut tidak hanya berfokus pada kolaborasi aplikasi antarkota sebagai upaya efisiensi anggaran daerah. Tetapi juga menempatkan isu perlindungan anak di ruang digital sebagai agenda strategis bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

“Forum atau pertemuan ini dibuka dengan semangat untuk mewujudkan masa depan digital yang inklusif dan aman bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Wali Kota Eri.

Sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Eri Cahyadi menekankan bahwa digitalisasi menjadi instrumen penting dalam menciptakan pelayanan publik yang cepat dan transparan. Ia juga mendorong adanya kolaborasi antarkota dalam pengembangan aplikasi bersama agar potensi dan anggaran daerah dapat dimaksimalkan secara kolektif.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kedua dari kiri) sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI,
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kedua dari kiri) sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI,

"Surabaya aplikasi WargaKu, daerah lain bagaimana, lalu kita gabung menjadi satu. Sehingga bisa digunakan oleh semua kota untuk menuju kemakmuran, serta kesatuan yang luar biasa. Itu yang harus kita munculkan dalam Munas APEKSI ini,” terangnya.

Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri tersebut menegaskan bahwa langkah ini bertujuan menciptakan pemerataan digitalisasi di antara seluruh kota anggota APEKSI. Ia juga menegaskan pentingnya solidaritas antardaerah dalam semangat kekeluargaan, dimana kota yang lebih maju diharapkan dapat membantu kota lain yang masih berkembang.

“Ketika ada ketimpangan maka kita angkat ketimpangan itu supaya menjadi kesatuan. Itulah yang dinamakan keluarga besar APEKSI. Keluarga membantu dan menemani ketika susah bukan hanya saat bahagia, APEKSI hadir untuk memberikan kebersamaan dan kekuatan sebagai keluarga,” tegas Wali Kota Eri.

Ia menambahkan, apabila gagasan kolaborasi ini terwujud, maka anggaran pembuatan aplikasi digital di daerah dapat ditekan.

“Sehingga anggaran tersebut dapat digunakan masing-masing daerah untuk kepentingan lain, seperti mengentaskan kemiskinan dan stunting,” tandasnya.

Gagasan tersebut disambut positif oleh Staf Ahli Kementerian Komdigi Bidang Sosial Ekonomi, R. Wijaya Kusumawardhana. Ia menilai inisiatif dari Kota Surabaya sebagai langkah konkret yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan penanganan persoalan sosial melalui pemanfaatan teknologi.

“Kami mengapresiasi gagasan mengenai aplikasi bersama antar kota yang dapat menjadi rujukan dan ajaran untuk pertumbuhan ekonomi serta penanganan masalah sosial,” katanya.

Staf Khusus Menteri Komdigi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Program Strategis, Aida Razalina (tengah)
Staf Khusus Menteri Komdigi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Program Strategis, Aida Razalina (tengah)

Selain membahas efisiensi anggaran dan penguatan sistem digitalisasi, Forum Komdigi juga memberikan perhatian khusus terhadap perlindungan anak di ruang digital.

Dalam sesi diskusi panel, Staf Khusus Menteri Komdigi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Program Strategis, Aida Razalina, mengungkapkan kekhawatirannya atas maraknya konten negatif yang mengancam anak-anak di dunia siber.

"Pornografi anak, kekerasan daring, hingga judi online sangat mudah diakses. Kami ingin meminimalisir
risiko ini dan menciptakan ruang digital yang aman bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia"; ungkap Aida.

Aida juga menyampaikan pesan kepada para Kepala Dinas Kominfo untuk mengintensifkan literasi digital, tidak hanya bagi anak-anak. Tetapi juga kepada guru dan orang tua yang menjadi garda terdepan dalam perlindungan digital.

Saat ini, Kementerian Komdigi tengah menyusun regulasi terkait pembatasan usia dalam penggunaan platform digital. Aida menyatakan, pihaknya membuka ruang partisipasi dari APEKSI agar regulasi tersebut dapat diimplementasikan secara efektif di seluruh daerah. Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Pemkot Surabaya atas  penyelenggaraan forum yang dinilai sangat relevan.

“Kami berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah melalui Dinas Kominfo atau Komdigi ini, akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan digitalisasi yang aman, bermanfaat, dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia, dimulai dari kolaborasi yang diinisiasi di Kota Surabaya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Munas VII APEKSI 2025 digelar pada 6-10 Mei 2025 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Rangkaian kegiatan mencakup Youth City Changers (YCC) pada 6-7 Mei, Side Event seperti Forum Komunikasi Digital (Komdigi) pada 7 Mei, Munas VII pada 8-9 Mei, Ladies Program dan City Tour pada 8 Mei, Dinner Kenjeran pada 8 Mei, Indonesia City Expo pada 8-10 Mei, Karnaval Budaya pada 9 Mei, serta Mayor's Fun Match Football pada 10 Mei. (Adv)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.