
PALANGKA RAYA (Lentera) – Masalah kemiskinan masih menjadi tantangan utama yang harus dihadapi Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya.
Terkait permasalahan ini, Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M Norkim, mengatakan hal ini dipicu rendahnya kemandirian ekonomi masyarakat yang menjadi salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan di wilayah setempat.
"Berbagai program pembangunan telah dijalankan, namun hasilnya belum sepenuhnya menjangkau lapisan masyarakat paling bawah," papar Arif, Sabtu (10/5/2025).
Karena itu ia menyarankan Pemkot melakukan peningkatan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pelatihan keterampilan kerja, serta akses permodalan yang lebih mudah dijangkau oleh pelaku usaha kecil.
Menurut Arif, Pemkot harus fokus untuk menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat.
"Karena memberikan bantuan saja tidak cukup, namun perlu adanya pembinaan serta dukungan berkelanjutan," ucapnya.
Ia menggarisbawahi kemiskinan bukan hanya mengenai pendapatan rendah, melainkan juga keterbatasan akses terhadap peluang ekonomi yang merata.
Arif menambahkan, untuk menciptakan ekosistem ekonomi inklusif, diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
“Kunci pengentasan kemiskinan adalah kolaborasi, dimana semua pihak bergerak bersama mencari solusi yang tepat,” pungkasnya.
Reporter: Novita|Editor: Arifin BH