12 May 2025

Get In Touch

Menkes Budi Sebut Vaksin TBC 'Bill Gates' Bakal Gratis

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin (ist)
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin (ist)

JAKARTA (Lentera)- Vaksin tuberkulosis (TBC) M72 yang pengembangannya didukung Gates Foundation ikut diuji coba di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut vaksin akan diberikan secara gratis. 

Sudah disuntikkan pada lebih dari 2 ribu relawan sejak November 2024. Hasil pemantauan sementara menunjukkan tidak adanya efek samping serius pada dua ribuan relawan tersebut.

Riset vaksin TBC M72 sebenarnya sudah berjalan lebih dari 20 tahun sejak awal 2000-an. Pengembangan vaksin ini melibatkan kemitraan antara Gates MRI dan GlaxoSmithKline (GSK), dengan GSK mengumumkan kemitraan tersebut pada 2020. Uji klinis vaksin telah masuk tahap ketiga, hasil uji fase 2b menunjukkan efikasi 50-54 persen yang dinilai cukup menjanjikan untuk perlindungan infeksi TBC bergejala berat.

Terdapat sekitar 15 kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan secara global. M72 menjadi yang paling maju karena telah mencapai fase 3, yakni tahap terakhir sebelum vaksin dapat digunakan secara luas. Pengembangan vaksin diharapkan seluruh rangkaian uji klinik selesai pada akhir 2028.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin belum lama ini memastikan vaksinasi TBC baru bila terbukti efektif, akan diikutsertakan dalam tambahan daftar vaksinasi program. Mengingat Indonesia mencatat beban kasus TBC terbanyak kedua di dunia, setelah India.

Menkes menyebut, hasil efikasi atau efektivitas vaksin dipantau dalam setidaknya empat tahun ke depan. Hal ini untuk melihat seberapa banyak orang yang benar-benar mendapatkan 'kekebalan' atau perlindungan dari imunisasi TBC, meski kemungkinan besar tidak mencapai 100 persen.

"Nanti rencana kita, karena ini kan burdennya paling tinggi, meninggal paling banyak dibandingkan malaria, DBD, semua penyakitan ular, ini yang penyakit pembunuh paling banyak, itu nanti kita akan masukkan program, cuma itu nanti begitu sudah jadi insya Allah 2028 nih, masih zamannya saya, akan selesai di 2029," beber Menkes Budi pasca ditemui di kawasan Jakarta Timur, baru-baru ini.

"Teman mesti jelas bahwa vaksin itu ada clinical trial 1, 2, sama 3, clinical trial 1 adalah di mana ditentukan vaksin ini aman atau tidak. Jadi sudah pasti aman. Jadi sekarang di clinical trial 3 itu ngecek efektivitasnya dari 100 yang diobati yang sembuh atau yang tidak tertular berapa? Apa 60 persen apa 70 atau 80 persen," pungkasnya.

Terpisah, hal yang sama sempat diutarakan Direktur Penyakit Menular Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Ina Agustina Isturini.

"Ini salah satu komitmen dari pimpinan saat ini, bahwa vaksin TB ini akan masuk ke dalam program pemerintah karena kita serius ingin melakukan eliminasi TB tahun 2030 dan mencapai target nasional maupun global," kata Ina dalam temu media secara daring pada Maret 2025.

"Dan kalau masuk program pemerintah otomatis gratis ya," tambahnya saat itu.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.