
MALANG (Lentera) -Kenaikan ongkos produksi dikeluhkan sejumlah pelaku UMKM Kota Malang, terutama di sektor sabun dan pewangi.
Meski bantuan permodalan disebut masih berjalan melalui kerja sama dengan perbankan dan OJK, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) kini menitikberatkan penguatan pemasaran sebagai strategi menjaga daya saing dan omzet pelaku usaha.
"Kalau kita bicara kondisi ekonomi secara global, sekarang memang ada keluhan dari pelaku usaha. Salah satu yang paling terasa adalah kenaikan harga bahan baku kimia, yang dikeluhkan naik hingga 50 persen," ujar Kepala Bidang UMKM Diskopindag Kota Malang, Faried Suaidi, Senin (12/5/2025).
Menurutnya, kenaikan tersebut berdampak langsung pada ongkos produksi yang kemudian menekan omzet para pelaku UMKM. Khususnya UMKM di sektor produksi sabun dan pewangi.
Meskipun belum ada data resmi mengenai seberapa besar penurunan omzet yang terjadi, Faried menyebutkan tekanan biaya produksi sudah terasa dalam beberapa bulan terakhir.
Saat ditanya apakah bahan baku tersebut merupakan produk impor, Faried mengaku belum mendapat informasi rinci. Namun ia menegaskan, bahan-bahan kimia yang digunakan oleh UMKM kemungkinan besar dipengaruhi oleh fluktuasi harga global.
"Entah itu impor atau bukan, tapi yang jelas bahan kimia yang dikeluhkan oleh pelaku UMKM sabun dan pewangi," imbuhnya.
Sementara itu, untuk mendukung keberlangsungan UMKM, Diskopindag menyebut bantuan permodalan dari sektor perbankan dan jasa keuangan sudah tersedia dan aktif berjalan.
Namun demikian, fokus perhatian kini mulai diarahkan ke aspek pemasaran produk. "Mungkin persoalan sekarang di pemasaran. Itu memang konsentrasi kami untuk menggenjot. Salah satunya kemarin lewat event Malang City Expo. Itu event nasional, dan kami minta kuota ke kementerian supaya tenant dari UMKM lokal lebih banyak," jelas Faried.
Upaya lain juga dilakukan melalui program UMKM Goes to Mall yang diinisiasi oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
Menurutnya, program ini memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka di pusat perbelanjaan modern, sehingga menjangkau konsumen yang lebih luas.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH