12 May 2025

Get In Touch

Dosen Unair: Konsumsi Obat Anti-Inflamasi Berlebihan Picu Gastritis

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Dr. Willy Sandhika, dr., M.Si., Sp.PA(K). (Dok. pribadi)
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Dr. Willy Sandhika, dr., M.Si., Sp.PA(K). (Dok. pribadi)

SURABAYA (Lentera)– Penyakit gastritis atau radang lambung merupakan masalah kesehatan serius yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya konsumsi obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) dalam jangka panjang.

Menanggapi hal ini, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Dr. Willy Sandhika, dr., M.Si., Sp.PA(K), mengungkapkan mengkonsumsi NSAID secara berlebihan atau terus-menerus berisiko merusak mukosa lambung dan memicu gastritis.

Ia menjelaskan, gastritis terjadi akibat peradangan pada lapisan mukosa lambung. Kondisi ini dapat bersifat akut (muncul secara tiba-tiba) atau kronis (berlangsung lama). 

Dr. Willy menuturkan obat-obatan seperti aspirin, diclofenac, dan NSAID lainnya berpotensi memperparah kondisi lambung.

“Obat-obatan ini dapat menghambat enzim cyclo-oksigenase (COX) yang berperan dalam meredakan nyeri, tetapi juga penting dalam mempertahankan lapisan pelindung lambung. Ketika COX-1 dan COX-2 terhambat, produksi prostaglandin berkurang, sehingga mukosa lambung menjadi rentan terhadap kerusakan,” jelasnya, Senin (12/5/2025).

Faktor risiko tambahan yang memperparah efek NSAID meliputi usia lanjut, riwayat tukak lambung atau perdarahan saluran cerna, dosis tinggi, serta konsumsi bersamaan dengan kortikosteroid.

Untuk itu, Dr. Willy menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang risiko penggunaan NSAID, terutama dalam bentuk iklan atau promosi yang dapat menyesatkan.

“Sebagai alternatif, masyarakat bisa menggunakan metode topikal seperti kompres, koyo, minyak gosok, atau ramuan tradisional yang aman. Perlu juga diwaspadai adanya campuran NSAID dalam jamu yang tidak terdeteksi, namun menimbulkan efek cepat,” ujarnya.

Ia berharap masyarakat lebih bijak dalam memilih pengobatan dan tidak sembarangan mengonsumsi obat anti nyeri tanpa pemahaman yang cukup mengenai efek sampingnya.

"Masyarakat perlu memahami efek samping penggunaan NSAID serta waspada karena masih ada oknum yang mencampur obat anti inflamasi pada jamu, sehingga menimbulkan efek yang lebih cepat,” tutupnya. 

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.