SOP Dipertanyakan: 9 Warga Sipil dan 4 Prajurit Tewas
VIDEO berdurasi 1 menit 5 detik menjadi kenangan terakhir korban tewas dari pihak warga sipil dalam ledakan saat pemusnahan bom kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi.Hingga berita ini dibuat, sebanyak 13 orang tewas, yang menjadi sorotan adalah korban tewas yang merupakan warga sipil lebih dari separuh, yaitu 9 orang. Sementara 4 yang lain merupakan anggota TNI, termasuk Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD,Kolonel Cpl. Antonius Hermawan. Menurut kabar yang beredar, masyarakat setempat disebut kerap mengumpulkan sisa-sisa logam dari pemusnahan, seperti tembaga atau besi dari granat dan mortir karena memiliki nilai jual. Diduga kuat kemudian ada ledakan susulan yang berasal dari detonator atau bahan peledak yang belum sepenuhnya meledak pada peledakan pertama. TNI AD sendiri mengaku masih mendalami insiden tragis tersebut. Sebab seharusnya kegiatan berisiko tinggi yang seharusnya dijalankan oleh pihak militer secara tertutup dan aman. Kritikan pun mengalir dengan mengatakan ledakan maut itu menjadi peringatan keras atas persoalan mendasar di tubuh TNI, terutama terkait dengan profesionalisme institusi tersebut. Di sisi lain DPR RI sangsi TNI telah menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam aktivitas berbahaya itu. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lenteratoday.com/upload/Epaper/13052025.pdf