
SURABAYA (Lentera) – Bagi sebagian orang, pagi hari adalah waktu yang serba terburu-buru. Bangun kesiangan, mengejar transportasi, atau sibuk menyiapkan keperluan anak sekolah kerap membuat sarapan terabaikan. Ada juga yang sengaja melewatkannya dengan alasan diet atau tidak merasa lapar. Padahal, sarapan bukan sekadar soal mengisi perut kosong. Lebih dari itu, sarapan memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Menurut Dr. Nguyen Thi Phuong dari Departemen Gizi dan Dietetik di Rumah Sakit Umum Tam Anh, Hanoi, Vietnam, sarapan adalah waktu makan yang paling penting dalam sehari. “Sarapan membantu mengatur kadar gula darah, meningkatkan metabolisme, dan mendukung fungsi organ secara optimal,” jelasnya dikutip pada Selasa, (13/5/2025).
Melewatkan sarapan secara rutin justru dapat membuka pintu bagi berbagai penyakit kronis. Berikut beberapa gangguan kesehatan yang mengintai bila sarapan terus-menerus diabaikan.
Diabetes
Tak disangka, kebiasaan melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Saat tubuh tidak mendapatkan asupan energi di pagi hari, kadar gula darah bisa menjadi tidak stabil. Akibatnya, tubuh menjadi lebih resisten terhadap insulin. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak sarapan secara teratur cenderung memiliki kadar gula darah lebih tinggi setelah makan siang dan malam, yang dalam jangka panjang bisa memicu diabetes.
Asam Lambung (GERD)
Perut yang dibiarkan kosong dalam waktu lama, apalagi setelah bangun tidur, akan meningkatkan produksi asam lambung. Tanpa makanan untuk dicerna, asam ini bisa naik ke kerongkongan dan menimbulkan rasa nyeri atau terbakar di dada. Bagi penderita maag atau GERD, melewatkan sarapan justru memperburuk kondisi mereka.
Batu Empedu
Tubuh yang tidak mendapatkan makanan di pagi hari akan memicu kantong empedu menyimpan cairan empedu lebih lama. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan pembentukan batu empedu. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang tidak sarapan memiliki kemungkinan lebih besar mengalami gangguan empedu dibandingkan mereka yang rutin sarapan.
Tubuh Lemas dan Tidak Fokus
Sarapan memberikan bahan bakar awal untuk menjalani aktivitas harian. Tanpa asupan energi yang cukup, tubuh menjadi lemas, sulit berkonsentrasi, dan produktivitas pun menurun. Hal ini bisa berdampak pada performa kerja maupun prestasi belajar, terutama bagi anak-anak dan remaja yang membutuhkan energi ekstra untuk tumbuh dan berkembang.
Sarapan tidak harus mewah. Menu sederhana seperti roti gandum, telur rebus, buah segar, atau semangkuk bubur bisa menjadi pilihan sehat dan praktis. Yang terpenting adalah kandungan gizinya seimbang: ada karbohidrat untuk energi, protein untuk kekuatan otot, serta vitamin dan mineral untuk daya tahan tubuh.
Bagi mereka yang sedang diet, sarapan justru membantu mengendalikan nafsu makan sepanjang hari. Orang yang melewatkan sarapan cenderung makan lebih banyak saat makan siang atau ngemil berlebihan di malam hari, yang berujung pada kenaikan berat badan.
Tak ada salahnya bangun 10 sampai 15 menit lebih awal demi menyempatkan waktu sarapan. Tubuh yang sehat adalah investasi jangka panjang yang dimulai dari kebiasaan kecil termasuk makan pagi.
Penulis: Elvy-Mg2/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber