Wisuda Sekolah Negeri Tetap Dilarang, Kadindik Jatim: Kalau Masih Ada, Kepseknya Saya Ganti!

MALANG (Lentera) - Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai, kembali menegaskan larangan kegiatan wisuda di lingkungan sekolah menengah negeri. Ia menyatakan akan mengganti kepala sekolah yang tetap nekat menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Menurutnya, kebijakan pelarangan ini telah ditetapkan sejak lama melalui surat edaran resmi.
"Saya sudah instruksikan tidak boleh ada wisuda. Kalau ada yang melanggar, kepala sekolahnya saya ganti. Kalau swasta kewenangannya sendiri, sedangkan kalau sekolah negeri, gak boleh," ujar Aries, Selasa (13/5/2025).
Untuk diketahui, Surat Edaran (SE) larangan wisuda ini tertandatangani pada 6 Maret 2025 dengan nomor 000.1.5/1506/101.5/2025. Melalui SE tersebut, Dindik Jatim secara resmi melarang sekolah negeri di Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan seremonial wisuda dalam bentuk apapun.
Menurut Aries, wisuda bukan bagian dari tradisi atau budaya sekolah menengah. Ia menyarankan agar sekolah dapat mengonsep kegiatan penamatan siswa secara lebih sederhana dan kreatif di lingkungan sekolah tanpa menghadirkan kesan berlebihan.
"Di lingkungan sekolah menengah gak mengenal wisuda. Kalau mungkin mau mengadakan acara lingkungan sekolah silakan dikonsep secara kreatif. Sudah banyak sekolah yang melakukannya. Contohnya di Malang, ada yang drive thru, ijazah atau SKL diserahkan lalu siswa langsung pulang," jelasnya.
Aries menegaskan, larangan ini hanya berlaku untuk sekolah negeri. Sedangkan untuk sekolah swasta, kewenangan sepenuhnya berada di tangan masing-masing sekolah.
Di lain pihak Aries menyebutkan kegiatan studi tur tetap diperbolehkan, selama mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur.
"Saya tidak melarang studi tur selama itu memenuhi SOP. Karena itu bagian dari edukasi ke anak-anak kita. Studi tur gak hanya ke objek wisata, mereka kan ke perguruan tinggi, dan lain-lain yang mungkin anaknya punya peminatan untuk melanjutkan pendidikan," pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH