
BENGKULU (Lentera) - Sebanyak 8 orang penumpang kapal wisata Tiga Putera, dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero yang tenggelam di perairan laut Pantai Malabero, Kota Bengkulu.
"Kapal ekspedisi Bengkulu ke Pulau Tikus yang karam atau tenggelam pada Minggu (11/5), berdasarkan laporan dari masyarakat untuk total penumpang di kapal tersebut berjumlah 107 orang," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni di Mapolresta Bengkulu mengutip Antara, Selasa (13/5/2025).
Sebanyak 107 orang tersebut di antaranya yaitu 101 penumpang dan 6 orang anak buah kapal (ABK), termasuk pemilik kapal wisata Tiga Putera dengan rinciannya 99 orang dinyatakan selamat dan 8 orang meninggal dunia.
Herwan menambahkan, dari 99 penumpang yang selamat tersebut 3 orang di antaranya masih mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU. Kemudian 10 korban mendapatkan perawatan rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara, dan Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.
"Pendataan terus dilakukan dan hampir seluruh terkonfirmasi walaupun masih ada yang belum melapor. Terakhir memang ada perubahan data yang semula 104 orang kemudian ada penambahan 3 orang dari konfirmasi penumpang yang belum melapor," terang dia.
Untuk kronologi kejadian, bermula, Minggu (11/5/2025) sekira pukul 15.20 WIB kapal wisata Tiga Putera yang dikemudikan Edi Susanto berangkat dari Pulau Tikus ke Kota Bengkulu, dimana selama perjalanan situasi masih kondusif.
Namun di tengah perjalanan, kapal mengalami mesin mati sehingga Edi menyuruh ABK untuk mengisi bensin. Tak berselang lama, mesin kembali mati hingga dua kali dan untuk ketiga kalinya kapal tiba-tiba miring dan terbalik.
Korban meninggal dunia pasca kejadian, sebelumnya 7 orang bertambah menjadi 8 orang. Satu korban tambahan yang dinyatakan meninggal dunia yaitu, Silvia Alvionita (27) warga Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu setelah mendapatkan perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu.
Korban sejak peristiwa tenggelamnya kapal tersebut hingga dibawa ke rumah sakit, dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Tujuh orang korban lainnya yang meninggal dunia yaitu Riska Nurjanah (28) asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Ratna Kurniati (28) warga Kota Bengkulu, Tesya (20) warga Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Kemudian, Nesya (27) warga Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Arva Richi Dekry (29) warga Padang Utara, Provinsi Sumatera Barat, serta Yuni Saputri warga Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu dan Suwantra yang merupakan warga Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi.
Editor: Arief Sukaputra