
SURABAYA (Lentera) - Pernahkah kamu bertanya-tanya tentang perbedaan matcha dan teh hijau? Meski sama-sama berasal dari tanaman Camellia sinensis, cara penanaman hingga penyajiannya ternyata sangat berbeda. Dalam artikel ini, perbedaan keduanya akan dibahas secara lengkap, mulai dari proses budidaya hingga manfaat untuk kesehatan.
Secara garis besar, perbedaan antara matcha dan teh hijau terletak pada cara pengolahannya. Matcha dibuat dari daun teh yang dikeringkan lalu digiling hingga menjadi bubuk halus, sementara teh hijau disajikan dengan menyeduh daun teh utuh. Perbedaan proses ini memengaruhi rasa, tekstur, serta kandungan nutrisinya.
Dari segi kandungan nutrisi, matcha menawarkan konsentrasi yang lebih tinggi karena seluruh daun dikonsumsi. Meski sama-sama kaya antioksidan, matcha memiliki keunggulan dalam hal ini. Namun, pilihan tetap kembali pada selera dan kebutuhan nutrisi masing-masing individu.
Budidaya: Rahasia di Balik Rasa yang Kaya
Tahukah kamu bahwa perbedaan rasa matcha dan teh hijau berawal dari proses budidayanya? Tanaman teh hijau tumbuh di bawah sinar matahari penuh. Sedangkan, tanaman matcha dibudidayakan dengan cara khusus, seringkali dengan peneduh (shading) selama beberapa minggu sebelum panen. Proses peneduhan ini meningkatkan kadar klorofil, menghasilkan rasa yang lebih kaya dan warna hijau yang lebih pekat.
Proses peneduhan juga memengaruhi kandungan nutrisi. Dengan peneduhan, tanaman matcha menghasilkan lebih banyak asam amino L-theanine, yang memberikan rasa unik dan efek menenangkan. Ini juga meningkatkan kandungan antioksidan, khususnya katekin, yang bermanfaat bagi kesehatan.
Secara geografis, teh hijau banyak dibudidayakan di Cina, sementara matcha lebih banyak dibudidayakan di Jepang. Perbedaan iklim dan teknik budidaya ini turut berkontribusi pada perbedaan karakteristik teh tersebut.
Pengolahan: Dari Daun Utuh hingga Bubuk Halus
Setelah panen, proses pengolahan matcha dan teh hijau sangat berbeda. Teh hijau diproses dengan cara daunnya dikeringkan, digulung, dan kemudian diseduh. Proses ini mempertahankan bentuk daun teh.
Berbeda dengan teh hijau, matcha dibuat dengan menggiling seluruh daun teh yang telah dipanen menjadi bubuk halus. Proses penggilingan ini memastikan seluruh nutrisi dalam daun teh terkonsentrasi dalam bubuk matcha.
Karena seluruh daun dikonsumsi, matcha mengandung konsentrasi nutrisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan teh hijau. Ini termasuk antioksidan, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.
Rasa dan Tekstur: Sensasi yang Berbeda
Perbedaan paling kentara antara matcha dan teh hijau terletak pada rasa dan teksturnya. Teh hijau memiliki rasa yang ringan, sedikit sepat, dan menyegarkan. Warnanya cenderung kuning kehijauan dan bening.
Matcha, di sisi lain, memiliki rasa yang lebih kuat, sedikit pahit dan manis, dengan tekstur yang halus dan creamy jika dicampur dengan air panas dan dikocok. Warnanya hijau pekat yang sangat menarik.
Tekstur matcha yang halus seperti bedak, sangat berbeda dengan tekstur teh hijau yang berupa daun kering yang dihancurkan.
Baik matcha maupun teh hijau menawarkan manfaat kesehatan, terutama sebagai sumber antioksidan. Namun, matcha menawarkan konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi dan rasa yang lebih kaya dan kompleks. Pilihan antara keduanya tergantung pada preferensi rasa dan kebutuhan nutrisi individu.
Kandungan Gizi
Gizi dalam matcha cenderung lebih terjaga dengan baik karena matcha terbuat dari daun Camellia sinensis utuh yang digiling halus menjadi bubuk. Proses penggilingan ini memungkinkan kamu untuk mengonsumsi seluruh bagian daun sehingga semua kandungan gizi pada daun teh dapat diserap dengan maksimal.
Sebaliknya, dalam pembuatan green tea, daun teh yang digunakan diseduh terlebih dahulu dalam air panas dan sebagian besar gizi yang terkandung di dalamnya akan terlepas ke dalam air.
Setelah itu, daun teh yang telah diseduh biasanya dibuang sehingga beberapa kandungan gizi dan manfaat kesehatan dari daun teh tersebut tidak dapat kamu nikmati.
Matcha maupun green tea memiliki keunggulannya masing-masing dalam hal rasa dan manfaat kesehatan. Matcha dengan kandungan antioksidan yang lebih tinggi sehingga meningkatkan energi dan konsentrasi.
Di sisi lain, green tea memiliki tekstur lebih ringan dan tetap menyimpan banyak manfaat, seperti mendukung kesehatan jantung dan meningkatkan metabolisme.
Pilihan antara keduanya tergantung pada preferensi pribadi, apakah kamu lebih menyukai cita rasa yang intens dari matcha atau rasa yang lebih halus dari green tea.
Manfaat Matcha dan Green Tea
Meski jumlah nutrisi dalam matcha lebih tinggi daripada green tea, manfaat keduanya tidak jauh berbeda, kok. Sama-sama sumber antioksidan yang baik.
Apa pun pilihanmu, baik matcha maupun green tea tetap kaya akan manfaat untuk kesehatan. Bila menginginkan teh dengan kandungan asam amino atau antioksidan yang lebih tinggi, matcha adalah pilihan yang tepat. Namun, kalau ingin rasa teh hijau yang lebih ringan dan rendah kafein, jatuhkan pilihanmu ke green tea, ya.
Tips untuk kamu yang kurang menyukai rasa pahit pada green tea, seduhlah teh dalam waktu singkat, cukup 2–3 menit. Waktu seduh yang singkat bisa meminimalkan pelepasan tanin atau senyawa yang menyebabkan rasa pahit pada teh.
Jika ingin mengurangi rasa pahit pada matcha, kamu bisa menyeduhnya dengan banyak air dan mengaduknya hingga benar-benar larut. Kalau terganggu dengan aroma “rumput” pada matcha, tenang, kamu bisa menyamarkannya dengan menambahkan susu dan gula secukupnya.
Sudah nggak bingung lagi perbedaan matcha dan green tea, kan? Penanaman dan pengolahan membuat keduanya memiliki kandungan serta rasa yang berbeda. Meski begitu, khasiatnya tetap sama, kok. Asalkan tidak dikonsumsi lebih dari 2 gelas sehari, matcha dan green tea menyimpan banyak kebaikan untuk tubuh.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber