22 May 2025

Get In Touch

Peneliti Ungkap Fakta Genetik Kucing Oranye

Ilustrasi kucing oranye (iStockphoto)
Ilustrasi kucing oranye (iStockphoto)

SURABAYA (Lentera) - Setelah lebih dari 100 tahun lamanya, para peneliti akhirnya berhasil mengungkap asal usul kucing berbulu oranye. Temuan ini berasal dari identifikasi mutasi genetik yang terletak pada kromosom X dalam peta genom seekor kucing.

Mayoritas kucing berbulu oranye berjenis kelamin jantan. Hal ini karena kucing jantan hanya memiliki satu kromosom X, sementara yang satunya adalah kromosom Y. Jika kromosom X tersebut membawa mutasi yang memicu warna oranye, maka seluruh bulu kucing jantan akan tampak oranye secara menyeluruh.

Kucing betina memiliki dua kromosom X – dan sangat tidak mungkin keduanya akan membawa mutasi bulu oranye, oleh karena itu hanya ada sedikit kucing betina yang sepenuhnya berwarna oranye. 

Namun, mereka mungkin masih membawa mutasi tersebut pada salah satunya, yang menyebabkan beberapa kucing betina memiliki bulu belang-belang oranye atau bulu bercorak kura-kura.

"Corak merah dan hitam ini terbentuk karena, pada awal perkembangan, satu kromosom X di setiap sel dimatikan secara acak," jelas ahli genetika Universitas Kyushu sekaligus penulis utama penelitian, Hiroyuki Sasaki dalam sebuah pernyataan dilansir IFL Science. 

"Saat sel membelah, mereka menciptakan area dengan gen warna bulu aktif yang berbeda, sehingga menghasilkan corak warna kulit yang berbeda."

Bulu oranye muncul akibat aktivitas penghapusan kecil di wilayah non-coding gen ARHGAP36. Perubahan kecil ini tidak memengaruhi protein yang dikodekan oleh gen tersebut, hanya saja aktivitasnya yang meningkat.

Menariknya, ARHGAP36 tidak diekspresikan dalam sel pada pigmen tikus, sel pigmen manusia, atau sel pigmen kucing dari kucing non-oranye," kata Christopher Kaelin, ilmuwan senior genetika di Stanford Medicine dan penulis utama studi lainnya.

"Mutasi pada kucing oranye mengaktifkan ekspresi ARGHAP36 dalam jenis sel, sel pigmen yang biasanya tidak diekspresikan."

Sasaki dan tim berikutnya akan mempelajari fungsi ARHGAP36 pada tingkat molekuler. Hal itu berguna tidak hanya untuk menelusuri awal mula bulu kucing bermutasi jadi oranye, tetapi juga mengidentifikasi keberadaannya pada manusia, karena kita juga memiliki gen ini.

Kapan dan di mana mutasi pada ARHGAP36 muncul? "Ini adalah sesuatu yang muncul pada kucing domestik, mungkin pada awal proses domestikasi," kata Kaelin. 

"Kami tahu itu karena ada lukisan yang berasal dari abad ke-12 yang memperlihatkan gambar kucing calico yang jelas. Jadi, mutasi ini sudah cukup lama."

Kedua penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal 'Current Biology, berjudul A deletion at the X-linked ARHGAP36 gene locus is associated with the orange coloration of tortoiseshell and calico cats' dan 'Molecular and genetic characterization of sex-linked orange coat color in the domestic cat.' 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.