24 May 2025

Get In Touch

Satgas Anti Premanisme Segera Dibentuk, Wali Kota Wahyu: Jaga Iklim Investasi Kondusif

Deklarasi Anti Premanisme dan Ormas Bermasalah Forkopimda Kota Malang, Jumat (23/5/2025). (Santi/Lentera)
Deklarasi Anti Premanisme dan Ormas Bermasalah Forkopimda Kota Malang, Jumat (23/5/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme dan Ormas Bermasalah, menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Langkah ini diharapkan mampu menjaga stabilitas keamanan kota sekaligus menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengungkapkan pembentukan satgas ini menjadi kelanjutan dari deklarasi anti premanisme yang digelar bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kota Malang pada hari ini.

"Ya, setelah deklarasi bersama Forkopimda ini, kami akan ada satgas anti premanisme dan ormas bermasalah. Sesuai dengan instruksi Mendagri. Termasuk berbagai ormas hari ini juga telah melaksanakan deklarasi tersebut," ujar Wahyu, ditemui usai deklarasi, Jumat (23/5/2025).

Wahyu menyebutkan, sinergitas antar elemen pemerintah dan masyarakat merupakan kunci penting dalam menciptakan suasana kota yang damai dan aman. Dirinya juga mengapresiasi langkah tegas yang telah dilakukan oleh Polresta Malang Kota dalam menangani premanisme beberapa waktu terakhir.

"Kita tahu, kemarin sudah ada beberapa langkah konkret yang dilakukan oleh Polresta, dan kami sangat mengapresiasi itu. Selama 14 hari pada tanggal 1 sampai dengan 14 Mei kemarin, sudah dihasilkan 24 kasus dan 35 tersangka yang diungkap dan diproses hukum. Ini semua menjadi bagian dari upaya kita memberantas premanisme dan ormas-ormas yang meresahkan," katanya.

Lebih lanjut, Wahyu menegaskan, tujuan utama dari deklarasi dan pembentukan satgas ini tak hanya untuk menekan angka kriminalitas, tetapi juga menciptakan suasana kota yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, salah satu ancaman terbesar terhadap masuknya investasi adalah situasi keamanan yang tidak stabil akibat ulah premanisme dan ormas-ormas bermasalah.

Hal tersebut menurutnya dapat menurunkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Kota Malang.

"Sudah banyak kejadian di mana investasi batal masuk karena adanya premanisme. Mereka akan lari jika tidak ada jaminan keamanan. Maka, dengan kondusivitas yang dijaga Forkopimda bersama ormas-ormas, kami yakin investasi akan datang dan aman untuk direalisasikan," jelasnya.

Wahyu mengungkapkan, pada tahun 2024 lalu, capaian investasi di Kota Malang bahkan mampu melampaui target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, pria yang menduduki kursi N1 di Kota Malang ini,  mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban bersama.

Wahyu optimistis, dengan situasi kota yang aman, potensi ekonomi Kota Malang bisa semakin berkembang. "Target investasi kita tahun 2024 sekitar Rp2,8 triliun. Alhamdulillah bisa terlampaui. Ini bukti bahwa Kota Malang punya daya tarik investasi yang kuat, apalagi jika situasinya terus dijaga kondusif," ungkapnya.

Untuk diketahui, Mendagri Tito Karnavian telah menekankan pentingnya pembentukan Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Ormas. Satgas ini berada di bawah koordinasi Kemenko Polhukam dan bertugas menindak ormas-ormas yang melanggar hukum dan meresahkan masyarakat.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.