
JAKARTA (Lentera) - Presiden RI, Prabowo Subianto, memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera menangani dampak gempa bumi 6,3 magnitudo di wilayah pesisir Provinsi Bengkulu pada Jumat (23/5/2025) dini hari WIB.
Prabowo juga meminta BNPB mempercepat pendataan kerusakan dan penyaluran bantuan kepada warga terdampak.
"Presiden sudah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera melakukan pengecekan di lapangan. Tim reaksi cepat sudah dikerahkan ke wilayah terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dilansir dari CNN Indonesia, Jumat (24/5/2025).
BNPB mencatat, gempa yang berpusat di laut pada kedalaman 80 kilometer tersebut memiliki mekanisme sesar naik (intraslab). Meskipun hiposentrum (pusat gempa di bawah permukaan bumi) terbilang dalam, tetap menimbulkan guncangan signifikan di sejumlah wilayah pesisir Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan data terkini BNPB hingga Jumat siang, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan. Namun, gempa menyebabkan kerusakan pada 140 unit rumah serta sejumlah fasilitas umum di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, dan Kabupaten Seluma.
"Rinciannya, 50 rumah rusak di Kota Bengkulu, dua rumah dan satu unit PAUD di Bengkulu Tengah, serta 8 rumah roboh di Kelurahan Betungan. Selain itu, terdapat dua sekolah, satu masjid, satu kantor camat, dan satu balai pertemuan yang rusak," ujar Abdul.
Sementara itu, Kemensos mengirimkan tim dan bantuan untuk merespons dampak bencana alam gempa di Bengkulu.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) telah mengoordinasikan langkah-langkah tanggap darurat dengan Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di tingkat kabupaten/kota hingga Provinsi Bengkulu.
Hingga saat ini, ia mengatakan proses pendataan masih berlangsung.
Pemprov Bengkulu pun telah membangun dapur umum di lokasi terdampak gempa bumi sebagai upaya meringankan beban warga yang menjadi korban bencana tersebut.
"Dinas Sosial (Dinsos) Pemprov Bengkulu sudah buat dapur umum berkolaborasi dengan TNI, Polri, ada Basarnas sudah memastikan setiap titik rumah di wilayah ini memang menjadi titik yang terparah di provinsi, sudah dicek juga, Alhamdulillah, tak ada korban jiwa," kata Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Mian.
Mian mengatakan Pemprov Bengkulu berkomitmen memberikan pendampingan pemulihan pasca-gempa bagi warga dan memastikan pihaknya selalu sigap dalam penanganan bencana.
Wagub Mian juga meminta kepada Dinas PUPR provinsi untuk mendata secara serius rumah-rumah warga yang harus ditangani secara cepat. "Saya tekankan hunian masyarakat ini harus dipantau kerusakannya ada tim juga yang memantau," kata dia.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang menjelaskan gempa bumi bermagnitudo 6,0 tersebut disebabkan karena aktivitas deformasi di bawah kerak bumi sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Untuk gempa kali ini disebabkan oleh intarslab atau aktivitas deformasi di bawah kerak bumi. Pasca-gempa tersebut dirasakan hampir seluruh provinsi Bengkulu dengan MMI tiga hingga enam MMI," kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Pertama Muhammad Najib dikutip dari antara.
Ia menyebut pasca-gempa belum ada gempa susulan. Untuk itu ia mengimbau masyarakat jangan termakan isu hoaks, selalu tenang, selalu siaga, jangan panik, dan selalu mencari informasi dari sumber yang terpercaya.(*)
Editor : Lutfiyu Handi