31 May 2025

Get In Touch

Kepala BP Haji RI : Menjadi Karu dan Karom Bukan Hanya Tugas Administratif, Tapi Amanah Besar

Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf.
Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf.

SURABAYA (Lentera) - Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf,  mengingatkan bahwa menjadi Ketua Regu (Karu) dan Ketua Rombongan (Karom) bukan hanya tugas administratif, tetapi sebuah amanah besar. Pesan itu disampaikan saat memberikan pengarahan kepada para Karu dan Karom jemaah haji kelompok terbang (kloter) 90, 91, dan 92 di Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Rabu (29/5/2025) petang. 

Turut hadir mendampingi, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Sugiyo.

Dia menandaskan bahwa para petugas ini diberi dua kesempatan ibadah sekaligus: menunaikan haji dan membantu tamu-tamu Allah. "Selain berhaji, Bapak/bu juga mendapat kehormatan untuk membantu jemaah. Ini adalah dua kesempatan ibadah yang sangat mulia," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa pada penyelenggaraan haji tahun ini, Badan Penyelenggara Haji fokus pada dua program layanan prioritas: Haji Ramah Lansia dan Haji Ramah Disabilitas. Kedua program ini bertujuan memberikan kenyamanan dan perhatian khusus kepada jemaah yang rentan. Irfan menambahkan, tahun depan akan diperkuat lagi dengan program Haji Ramah Perempuan.

Terkait dengan tugas pada petugas ini, Gus Irfan menyampaikan tiga indikator utama keberhasilan haji yang menjadi fokus Badan Penyelenggara Haji, yakni: Sukses Ritual yaitu pelaksanaan ibadah haji yang sah sesuai tuntunan syariat dan bimbingan manasik yang memadai. Sukses Ekosistem Ekonomi yaitu pengelolaan dana haji sebesar Rp20 triliun secara transparan dan akuntabel, dengan pengawasan dari KPK, Polri, Kejaksaan, dan Kementerian Keuangan. Sukses Peradaban yaitu membangun karakter jemaah agar setelah berhaji memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

"Haji harus memberi bekas. Dulu para ulama pulang haji lalu berjuang untuk negeri. Itu semangat peradaban yang harus kita bangun kembali," ujarnya.

Menutup arahannya, Gus Irfan menyampaikan terima kasih kepada seluruh petugas atas kesiapan dan dedikasinya, serta menitipkan jemaah untuk dilayani dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

"Kami titip jemaah kepada Bapak/Ibu semua. Semoga diberikan kekuatan dan seluruh jemaah kembali dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur," pungkasnya.

Hingga hari ini, Asrama Haji Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 89 kloter sejumlah 33.382 atau sekitar 92 persen dari total 36.845 orang kuota Embarkasi Surabaya.

Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Gus Irfan ini mengawali dengan menyampaikan rasa syukur dapat berkunjung ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya dan bersilaturahmi langsung dengan para petugas yang akan mendampingi jemaah. 

Ia menyampaikan bahwa kloter-kloter gelombang kedua sudah terorganisir dengan baik berkat penerapan sistem Syarikah, sebuah pendekatan baru dalam layanan haji yang menekankan efisiensi dan profesionalisme.

"Spirit Syarikah adalah menghindari monopoli. Jika dulu hanya ada satu Syarikah yang menangani banyak hal, sekarang ada delapan Syarikah semuanya dibagi secara adil dan profesional," terang pria asal Jombang ini. (*)

Reporter : Lut/rls
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.