01 June 2025

Get In Touch

LBH Ansor Jatim Diharapkan Menjadi Wadah Harapan Masyarakat Kecil

Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril memberikan sambutan dalam kegiatan Rakerwil di Surabaya.
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril memberikan sambutan dalam kegiatan Rakerwil di Surabaya.

SURABAYA (Lentera) – Keberadaan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Jawa Timur diharapkan mampu menjadi wadah harapan bagi mereka yang tak bersuara atau masyarakat kecil. Harapan tersebut terlontar dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil), di Gedung Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Kamis (29/6/2025).

Melalui Rakelwil juga diharapkan menjadi momentum strategis untuk merumuskan arah penguatan kelembagaan, mempertegas visi keadilan sosial, serta memperluas jangkauan advokasi hukum LBH Ansor di tengah dinamika sosial masyarakat

"Kami ingin LBH Ansor menjadi wadah harapan bagi mereka yang tak bersuara. Bagi buruh yang terpinggirkan, petani yang dirampas haknya, hingga kelompok marjinal yang kerap tak mendapat ruang di mata hukum,” kata Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril.

Baginya, keberadaan LBH bukan sekadar membantu masyarakat saat menghadapi persoalan hukum, tapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif tentang hak-hak dasar warga negara.

“LBH tidak boleh terjebak hanya pada kasus-kasus hukum semata. Ia harus menjadi kekuatan edukatif dan strategis. Hukum itu jangan hanya jadi bahasa para elit, tapi juga harus menjadi bahasa rakyat,” tambahnya.

Selain pendampingan masyarakat umum, ia juga mengingatkan pentingnya peran LBH Ansor dalam melindungi para ulama dari potensi kriminalisasi.

“Serangan terhadap ulama bisa saja datang lewat jalur hukum. LBH Ansor harus jadi bentengnya. Kehormatan dan keselamatan ulama adalah tanggung jawab kita bersama,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua LBH Ansor Jatim, Mohammad Sahid mengatakan Rakerwil ini menjadi momentum konsolidasi gerakan hukum yang lebih membumi.

“Kami ingin LBH Ansor menjadi rumah perjuangan hukum bagi rakyat dan penjaga nilai-nilai keulamaan. Rumah yang tak hanya memberi solusi, tapi juga menyemai keberanian dan harapan,” kata Sahid.

Ia menjelaskan, Rakerwil tahun ini juga membahas agenda-agenda penting, mulai dari penguatan kapasitas paralegal di daerah, strategi advokasi berbasis komunitas, hingga perluasan layanan hukum gratis (pro bono). 

Tujuannya untuk memastikan bahwa LBH Ansor hadir bukan hanya di forum-forum resmi, tapi juga di lapangan bersama masyarakat.

“Saya tidak ingin LBH Ansor hanya hebat di seminar. Saya ingin ia benar-benar hadir di hati rakyat. Karena kekuatan sejati lembaga ini lahir dari sana," tutupnya. (*)

Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.