04 June 2025

Get In Touch

Tahap Pengambilan PIN SPMB SMA/SMK Jatim, Calon Siswa Harus Manfaatkan Waktu dengan Baik

Calon wali murid mendapatkan pelayanan pengambilan pin SPMB di SMAN 2 Pamekasan, Selasa (01/06/2025) -Kompas
Calon wali murid mendapatkan pelayanan pengambilan pin SPMB di SMAN 2 Pamekasan, Selasa (01/06/2025) -Kompas

SURABAYA (Lentera) -Seleksi penerimaan murid baru (SPMB) jenjang SMA/SMK di Jawa Timur (Jatim) telah memasuki tahap pengambilan PIN yang berlangsung mulai Senin (2/5/2025) hingga 13 Juni 2025.

Calon murid dapat melakukan pengajuan pengambilan PIN melalui laman resmi spmbjatim.net. Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, mengimbau agar calon murid baru tidak menunggu hingga waktu terakhir untuk mengambil PIN.

"Ada waktu sekitar 2 pekan, kami harap bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi calon siswa," ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (2/6/2025) siang.

Dalam proses ini, calon siswa juga diminta menentukan titik lokasi domisili rumah menggunakan aplikasi geolokasi secara mandiri.

"Proses hanya dapat dilakukan satu kali selama SPMB berlangsung, karena itu calon siswa agar dapat memanfaatkan waktu pengambilan PIN dengan baik," tambahnya.

Bagi calon murid atau masyarakat yang masih bingung dengan ketentuan SPMB 2025, Aries mempersilakan mereka mengunjungi tim helpdesk di kantor Dinas Pendidikan Jatim di Jalan Jagir Sidosermo V, atau mendatangi gedung SMA/SMK terdekat untuk mendapatkan informasi dan konsultasi.

Mengutip Kompas, SPMB menyediakan lima jalur pendaftaran untuk SMA/SMK negeri di Jatim, yaitu jalur mutasi, jalur afirmasi, jalur prestasi lomba, jalur domisili, dan jalur nilai prestasi akademik.

Kelima jalur ini terbagi dalam empat tahapan, yang pendaftarannya dibuka mulai 16 Juni hingga 3 Juli 2025.

Pada SPMB 2025, Pemerintah Provinsi Jatim hanya menyediakan kuota 261.396 kursi untuk SMA dan SMK Negeri, sementara jumlah lulusan SMP dan sederajat mencapai 682.252 murid.

Dengan demikian, hanya 38,81 persen murid yang dapat tertampung di sekolah negeri, sedangkan 61,69 persen atau 420.856 murid lainnya harusnya tertampung di sekolah swasta (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.