05 June 2025

Get In Touch

WNI yang Meninggal di Gurun Arab Ternyata Dosen Asal Pamekasan

Ilustrasi gurun pasir di Arab.
Ilustrasi gurun pasir di Arab.

SURABAYA (Lentera) - Warga negara Indonesia (WNI) yang hendak menunaikan badah haji dan diketahui meninggal dunia di gurun Arab Saudi dalam perjalanan ke Makkah adalah seorang dosen asal Pamekasan, Jawa Timur.

SM merupakan warga Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. Ia meninggal dunia di gurun karena dehidrasi saat akan ke Makkah melalui jalur ilegal, 27 Mei lalu. SM hendak haji menggunakan visa yang tidak semestinya.

SM mengajar di Universitas Islam Madura (UIM). "Benar, ia dosen UIM, dan berangkat haji sesuai niatnya," kata Rektor UIM, Ahmad, dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (3/6/2025).

Ahmad mengatakan jika SM sempat pamit sebelum berangkat ke Tanah Suci di Arab Saudi. Saat itulah, SM dan Ahmad sempat berdiskusi soal visa perjalanan yang dikabarkan memakai visa jasa punya orang.

"Saya tanya apakah lewat jalur resmi, dia jawab pakai visa punya orang. Saya sudah bilang hati-hati, pengawasan di Makkah tahun ini lebih ketat, tetapi dia tetap yakin akan lancar," ujar Ahmad.

Dilansir dari keterangan resmi Kementerian Agama, SM bersama 10 WNI lainnya sempat tertangkap dalam razia aparat keamanan Arab Saudi dan diusir dari Kota Jeddah.

Namun, SM bersama dua rekannya inisial ‘J’ dan ‘S’ tetap berusaha kembali ke Makkah dengan menggunakan visa ziarah multiple, bukan visa haji resmi.

Mereka menumpang taksi gelap untuk menghindari pemeriksaan. Namun, karena takut tertangkap patroli keamanan, sopir taksi memaksa mereka turun.

Akhirnya mereka turun di tengah gurun dengan suhu panas ekstrem. Tanpa bekal air yang cukup, ketiganya mengalami dehidrasi parah.

Aparat keamanan Arab Saudi akhirnya menemukan ketiga WNI tersebut melalui patroli drone.

Saat ditemukan, ‘SM’ sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Sementara ‘J’ dan ‘S’ dalam keadaan sangat lemah, diduga akibat dehidrasi. Keduanya segera dievakuasi ke rumah sakit Arab Saudi untuk mendapatkan perawatan medis.

Jenazah ‘SM’ masih berada di rumah sakit Makkah untuk dilakukan proses visum.

Sementara itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah telah berkoordinasi dengan keluarga korban yang berasal dari Pamekasan dan tengah mempersiapkan proses pemakaman.

Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B Ambary, mengingatkan seluruh WNI agar tidak tergoda untuk berhaji melalui jalur ilegal.

“Haji harus dijalankan secara sah dan sesuai aturan. Jangan sampai hanya karena memaksakan diri, nyawa melayang. Uang hilang, haji pun gagal,” ujar Yusron, seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Agama.

KJRI Jeddah terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar memahami risiko besar yang mengancam jika mencoba berhaji tanpa prosedur resmi.

Pemerintah Arab Saudi juga semakin memperketat pengawasan untuk mencegah praktik ilegal yang membahayakan jiwa. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.