
SURABAYA (Lentera) - Selain dimanfaatkan dalam upacara budaya, dlingo juga dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan, seperti digunakan sebagai minyak aromaterapi hingga membantu mencegah infeksi pada luka. Meski begitu, penggunaannya tetap mengandung sejumlah risiko.
Dlingo atau jeringau ini dikenal dengan nama latin Acorus calamus L. Daun dari tanaman ini berwarna kuning kehijauan dan berbentuk pedang. Selain itu, dlingo juga punya aroma yang khas. Dlingo sering digunakan sebagai bahan tambahan di dalam masakan, penguat aroma parfum, dan diolah menjadi obat herbal.
Di dalam dlingo setidaknya terdapat beberapa zat bioaktif, yaitu flavonoid, monoterpene, quinone, sesquiterpene, dan phenylpropanoid. Karena kandungan ini, ada beberapa manfaat dlingo yang dikaitkan dengan kesehatan, yaitu:
Menangkal Efek Radikal Bebas
Dlingo mengandung flavonoid. Flavonoid diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan akibat efek antioksidan, antiradang, hingga antimutagenik yang dimilikinya.
Namun, penelitian yang menyatakan efek dari flavonoid yang terkandung di dalam dlingo masih terbatas pada hewan, sehingga tidak bisa dipastikan efeknya pada manusia.
Mengobati Luka
Air perasan dlingo juga sering digunakan sebagai cairan antiseptik karena efek antibakteri yang dimilikinya. Selain itu, tanaman herbal satu ini juga memiliki efek antiradang, sehingga bisa mengurangi bengkak. Oleh karena itu tidak heran jika banyak yang menggunakannya dalam pengobatan luka.
Namun, perlu diingat bahwa efektivitas bahan ini untuk menangani luka masih belum bisa dipastikan. Oleh karena itu air perasaan dlingo tidak bisa digunakan sebagai pengobatan utama saat mengalami luka.
Meredakan Nyeri
Dlingo bisa diolah untuk mendapatkan minyak atrisinya. Minyak atsiri ini sering digunakan untuk meredakan nyeri karena bisa melemaskan atau memberikan efek relaks pada otot yang tegang. Pada beberapa orang, dringo juga bisa menyebabkan kantuk.
Meredakan Stres
Ekstrak dringo yang telah diolah menjadi minyak esensial bisa digunakan sebagai aromaterapi. Aroma yang dihasilkan oleh dlingo diketahui dapat memberikan efek yang menenangkan, sehingga bisa membantu meredakan stres.
Sekresi Hormon
Sekresi hormon adalah proses pelepasan hormon ke dalam aliran darah oleh kelenjar endokrin. Hormon tersebut berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh dan menjaga keseimbangan tubuh.
Dengan menggunakan dlingo bengle, kandungan minyak atsiri dan antioksidan di dalamnya membantu mendorong keseimbangan hormon tubuh. Kondisi ini bisa meningkatkan suasana hati, membuat menstruasi teratur, dan menghasilkan produksi energi.
Membantu Proses Metabolisme
Bagi Anda yang ingin menjaga dan menurunkan berat badan, jeringau atau dlingo dapat menjadi jawaban Anda. Cara kerjanya sama seperti ketika dlingo meredakan nyeri dan peradangan, meningkatnya metabolisme dan melebarnya pembuluh darah dapat melancarkan sirkulasi darah. Oleh karena itu, keringat di tubuh pun semakin banyak, tetapi dalam artian yang bagus.
Mengatasi Gangguan Saraf
Dalam pengobatan tradisional, dlingo bengle sering digunakan untuk mengobati gangguan pada sistem saraf, termasuk epilepsi dan penyakit Parkinson.
Meskipun ramuan yang berasal dari dlingo bengle tidak memberikan efek obat atau pengobatan jangka panjang, tetapi ramuan ini bisa membantu mengatasi gejala pada pengidap.
Hal yang perlu ditegaskan, masih membutuhkan studi lebih lanjut terkait khasiat tanaman ini terhadap gangguan saraf.
Risiko Dlingo bagi Kesehatan
Walaupun dlingo dianggap memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh seperti yang sudah disebutkan di atas, beberapa negara tidak mengizinkan penggunaan tanaman herbal satu ini. Dlingo juga tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil ataupun ibu menyusui.
Hal ini karena belum ada penelitian yang secara pasti menyatakan keamanan dari dlingo dan adanya potensi risiko yang bisa timbul dari penggunaannya.
Beberapa potensi risiko tersebut adalah memicu peluruhan dinding rahim sehingga terjadi menstruasi, memicu kerusakan sel bahkan di tingkat DNA yang diyakini dapat memicu kanker, meningkatkan denyut jantung (takikardia), memperlambat kerja saluran pencernaan dan memicu muntah.
Dosis yang Digunakan
Supaya memperoleh keistimewaan dlingo secara maksimal, tentu saja Anda harus menggunakannya secara tidak berlebihan. Ekstraksi dlingo ini disinyalir tidak terdapat kandungan β-asarone. Ekstraksi dlingo dalam batas wajar sekitar 100 – 200 mg per kilogram berat badan masih aman dikonsumsi
- 1100 – 2200 mg untuk orang dengan berat badan sekitar 68 kg.
- 1500 – 2900 mg untuk orang dengan berat badan sekitar 90 kg.
- 1800 – 3600 mg untuk orang dengan berat badan sekitar 113 kg.
Kandungan β-asarone pada tanaman dlingo dapat menjadi bumerang bagi Anda. Oleh karena itu, usahakan untuk bertanya kepada dokter atau ahlinya agar lebih mengetahui dosis yang aman bagi kondisi dan berat badan Anda.
Demikian penjelasan tentang manfaat dan risiko dringo. Meski di Indonesia penggunaannya tidak dilarang, kamu harus tetap berhati-hati, ya. Jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu dan ingin mengonsumsi dringo sebagai obat alternatif atau tambahan, diskusikan dengan dokter terlebih dahulu, supaya bisa disesuaikan dengan kondisimu.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber