07 June 2025

Get In Touch

DPRD Surabaya Usulkan Hunian Vertikal Terintegrasi

Komisi A DPRD Kota Surabaya meninjauan langsung Rusun Pasar Rumput, Jakarta.
Komisi A DPRD Kota Surabaya meninjauan langsung Rusun Pasar Rumput, Jakarta.

SURABAYA (Lentera) – Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko mengusulkan supaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mengadopsi konsep hunian vertikal terintegrasi seperti yang diterapkan di Rusun Pasar Rumput, Jakarta.

Usulan ini disampaikan usai kunjungan kerja Komisi A ke Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke Rusun Pasar Rumput, sebuah hunian vertikal modern yang berdiri di atas aset pasar milik Pemprov DKI Jakarta.

“Kami mendorong Pemkot meniru konsep hunian vertikal terintegrasi seperti Rusun Pasar Rumput Jakarta,” ucap anggota dewan yang akrab disapa Cak YeBe ini, Rabu (4/6/2025).

Cak YeBe menuturkan, rusun tersebut dirancang untuk menjadi solusi keterbatasan lahan sekaligus mendukung aktivitas ekonomi warga. Terdiri dari 1.984 unit hunian, masing-masing memiliki luas 36 meter persegi, dua kamar tidur, pantry, dan ruang tamu. Per unitnya disewakan dengan tarif antara Rp1,1 juta hingga Rp2,25 juta per bulan.

Menurut Cak YeBe, model ini sangat relevan untuk kota seperti Surabaya yang menghadapi tekanan pertumbuhan penduduk, keterbatasan lahan, dan tingginya harga properti.

“Konsep ini menjawab kebutuhan hunian layak tanpa menggusur aktivitas ekonomi warga. Ini bisa menjadi contoh pemanfaatan aset daerah untuk mendukung kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Ia juga menekankan pentingnya skema Hunian Bersubsidi Berbasis Aset Tanah, seperti Hak Guna Bangunan (HGB) di atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL). 

"Skema ini memungkinkan pembangunan rusun oleh pihak pengembang tanpa harus mengalihkan kepemilikan tanah dari negara atau pemerintah daerah," ungkapnya. 

Sementara itu, anggota Komisi A lainnya, Muhammad Saifuddin, menambahkan pentingnya peran serta sektor swasta dalam pembangunan hunian terjangkau.

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan swasta ini diyakini dapat memberikan solusi konkret bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang semakin sulit menjangkau hunian layak di kawasan perkotaan.

“Sudah saatnya Pemkot menggandeng pengembang swasta membangun rusunami (rumah susun milik) dengan skema terjangkau. Impian saya, cicilannya seperti cicilan motor,” tutupnya. (*)

Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.