07 June 2025

Get In Touch

Sebanyak 2.000 Calon Mahasiswa dari 62 Negara Mendaftar di UMM

Mahasiswa asing saat mengikuti sebuah acara di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). ANTARA/HO-UMM
Mahasiswa asing saat mengikuti sebuah acara di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). ANTARA/HO-UMM

MALANG (Lentera) - Lebih dari 2.000 calon mahasiswa asing dari 62 negara bersaing untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru tahun kademik 2025/2026 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Mereka bersaing untuk menempati jenjang Sarjana, Magister, hingga Doktoral di Kampus Putih. Bahkan, diperkirakan jumlah ini bisa terus melonjak mengingat pendaftaran masih dibuka hingga beberapa bulan ke depan.

Rektor UMM, Prof Nazaruddin Malik, menegaskan bahwa Kampus Putih UMM senantiasa meningkatkan kualitas pendidikannya, termasuk meraih berbagai prestasi dan rekognisi agar semakin memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Hal-hal inilah yang membuat UMM banyak peminat, termasuk mereka para pendaftar dari berbagai negara Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dan lainnya,” tuturnya, Sabtu (7/6/2025) dikutup Antara.

Sekitar 2.000 pendaftar calon mahasiswa UMM warga asing dari 62 negara tersebut di antaranya berasal dari Saudi Arabia, Pakistan, Afganistan, Turkey, Cyprus, dan terbanyak dari Nigeria.

Sementara, Kepala Unit Perekrutan Mahasiswa Baru (PMB) UMM, Wahyu Kurniawan, M.Pd. menyebut jumlah ini merupakan hasil dari prestasi dan eksistensi UMM sebagai kampus inklusi berbasis global.

"Ini dikuatkan UMM dengan masuk dalam barisan kampus terbaik berdasarkan sistem perangkingan Asia dan dunia, seperti QS Top Universities Asian University Rangking (701), AppliedHe Asean Rangking (73), Times Higher Education (1501+), dan lainnya," katanya.

Tak hanya itu, lanjutnya, UMM juga menyediakan berbagai fasilitas akademik dan nonakademik demi menunjang pengembangan mahasiswa asing. Bahkan, juga ada Direktorat Saintek yang fokus menghasilkan produk berbasis riset.

“Program ini ditujukan untuk mengasah hard skill dan soft skills mahasiswa, serta memperkokoh kompetensi alumni di era modern berdasarkan fokus keilmuan masing-masing,” katanya.

Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan bahwa salah satu langkah utama adalah memperluas jejaring internasional melalui kerja sama dan kemitraan dengan universitas luar negeri.

Kerja sama ini memberikan manfaat ganda, yaitu mahasiswa asing dapat menempuh studi di UMM, dan sebaliknya melalui program pertukaran pelajar. UMM juga menawarkan program berbasis kearifan lokal yang menarik perhatian mahasiswa asing untuk mendalami kebudayaan Indonesia, yakni melalui berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berbasis seni dan budaya menjadi daya tarik tersendiri.

Selain itu, UMM juga menyediakan berbagai beasiswa, baik dari pemerintah, negara asal mahasiswa dan beasiswa unggulan, seperti sUMMit Scolarship yang memberi kesempatan mahasiswa asing untuk belajar di lingkungan akademik UMM yang dinamis dan asri.

Selanjutnya, publikasi jurnal dari program riset dan pengabdian yang dilakukan dosen maupun mahasiswa menjadi indikator minat bagi calon mahasiswa mancanegara.

“Empat strategi ini menjadi bukti nyata upaya UMM dalam menjadikan kampus sebagai tujuan studi global yang nyaman dan terjamin,” ujarnya.

Wahyu berharap para mahasiswa asing untuk tidak hanya mengembangkan kompetensi akademiknya, tetapi juga berkontribusi nyata melalui karya-karya yang berdampak bagi masyarakat. Dengan demikian, kolaborasi ide dan gagasan dengan mahasiswa UMM menjadi ruang strategis untuk melahirkan inovasi lintas keilmuan.

"Melalui riset, pengabdian, dan jejaring global, mahasiswa asing menjadi bagian penting dari visi UMM sebagai kampus berkelas dunia yang humanis dan inklusif," katanya. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.