08 April 2025

Get In Touch

Alun-alun Surabaya, Ikon Baru Kota Pahlawan

Alun-alun Surabaya, Ikon Baru Kota Pahlawan

“Ruang Terbuka Publik Bagi Penggiat Seni dan Budaya diSurabaya”

Warga Kota Pahlawan bolehlah bangga. Sebab, tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 Kemerdekaan RepublikIndonesia (RI), Alun-alun Surabaya yang berada di kompleks Balai Pemuda diresmikan, Senin (17/8/2020). Alun-alun yang difungsikansebagai wadah kegiatan para penggiat seni dan budaya tersebut, tentunya menambahikon baru di Kota Pahlawan.

Sejakawal menjabat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memang berkeinginan membuatwadah atau ruang khusus bagi para penggiat seni dan budaya di Kota Pahlawan. Bahkansecara khusus, Wali Kota Risma merancang sendiri konsep bangunan alun-aluntersebut. “Akhirnya saya coba gambar sendiri dan Alhamdulillah bisa ketemu(konsepnya),” kata Wali Kota Risma saat meresmikan Alun-alun Surabaya itu.

Alhasil, kompleks plaza atas Alun-alun Surabaya kini sudah dapat dimanfaatkan untuk ruang seni dan budaya masyarakat. Sedangkan untuk plaza bawah, pembangunannya masih dalam proses finishing pengerjaan dan ditargetkan rampung pada bulan November 2020. Meski demikian, ikon baru itu ke depan bakal menjadi sebuah maha karya kenang-kenangan dari sosok wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya.

WaliKota peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Tonghmyong University, Busan, KoreaSelatan (Korsel) itu pun mengungkapkan alasan di balik pembangunan Alun-alunSurabaya itu. Menurutnya, selama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya gencarmembangun lapangan olahraga. Bahkan, lebih dari 500 lapangan olahraga telahterbangun dan tersebar di Surabaya. Sedangkan untuk ruang kegiatan seni danbudaya dinilai masih kurang.

“Makanya,saya berinisiatif membangun Alun-alun Surabaya untuk mewadahi ruang kesenianbagi anak-anak agar bisa mengembangkan minat dan bakatnya,” ungkap Wali KotaRisma.

Konsepbangunan Alun-alun Surabaya ini tak hanya berfungsi untuk panggung pertunjukkanseni dan budaya. Anak-anak Surabaya yang ingin mengembangkan bakat dan minat dibidang kesenian juga dapat memanfaatkan alun-alun tersebut. Apalagi, kompleksBalai Pemuda juga dilengkapi dengan Gedung Balai Budaya, Perpustakaan, RumahBahasa dan Matematika.

“Anak-anakbisa belajar menari di sini, bermain musik di sini dengan aman. Saya berharapruangan ini bisa digunakan maksimal. Jadi itu mimpi saya,” kata Wali KotaRisma.

Walikota yang menjabat Presiden UCLG Aspac ini yakin, jika anak-anak Surabayadibina dengan baik, serta didukung dengan sarana prasarana yang memadai, tidakmemungkinkan jika nantinya muncul seniman atau budayawan besar yang lahir dariKota Surabaya.

"Sayapercaya kalau anak-anak ini kita bina dengan baik, saya percaya suatu saatgedung ini, ruang ini, akan ada salah satu seniman besar yang lahir dari KotaSurabaya. Itu mimpi saya," jelas dia.

KepalaDinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugihartimenyatakan, bahwa Alun-alun Surabaya memiliki konsep ruang terbuka publik untukbidang seni dan budaya. Tentunya, fasilitas yang ada itu bertujuan untukmewadahi para seniman ataupun budayawan di Kota Pahlawan. “Jadi Alun-alunSurabaya ini menjadi pusat kegiatan seni dan budaya,” kata Antiek.

Menurut Antiek, semua kegiatan seni dan budaya bakal di pusatkan di Alun-alun Surabaya. Baik itu seni lukis, tari, teater, musik, karawitan maupun ludruk. Bahkan ke depan, pihaknya juga bakal menyiapkan agenda rutin untuk mewadahi para seniman dan budayawan di Kota Pahlawan. “Nanti secara bergiliran kita atur, para seniman dan budayawan bisa tampil di Alun-alun Surabaya itu,” ungkap dia.

Sementaraitu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko)Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, plaza atas alun-alun Surabaya itu memilikiluas sekitar 3500 meter persegi. Dengan dilengkapi jalur hijau taman, serta duakolam air mancur kabut dengan diameter sekitar 8 meter.

“Untuk plaza bawah saat ini progres pengerjaan finishing,dan pemasangan lift dimulai bulan depan. Luasannya kurang lebih sama antaraplaza atas dan bawah, tapi kita lebih luas plaza bawah karena ada yang di bawahbadan jalan, mungkin sekitar 4000 meter persegi,” kata Eri saat menghadiri peresmian Alun-alun Surabaya itu.

Menurut Eri,Alun-alun Surabaya yang sekarang dan dahulu memiliki perbedaan yang cukup signifikan.Salah satunya pada plaza atas dilengkapi dengan jalur hijau taman dan dua airmancur kabut. Tak hanya itu, bangunannya juga telah disesuaikan dan terpadudengan kondisi Cagar Budaya yang sudah ada sebelumnya. Bahkan nantinya, diplaza bawah bakal multifungsi kegunannya, salah satunya dapat digunakan untuk bermain skateboard bagi anak-anak.

“Kalau di plaza atas ada fasilitas air mancur sama taman.Nanti fasilitas baru ada di area plaza bawah yang saat ini proses finishing,nanti ada sentra UKM (Usaha Kecil Menengah) sama amphitheater,” ujarnya.

Salah satu maestro seniman ludruk asal Surabaya adalah Cak Kartolo. Ia yang hadir bersama sang istri saat momen peresmian itupun mengaku bangga, karena Surabaya memiliki ikon baru untuk seni dan budaya. “Saya setuju (adanya Alun-alun Surabaya), harus diteruskan seperti di THR (Taman Hiburan Rakyat) zaman dahulu, ada ketoprak, ludruk, wayang, ya senang,” kata Cak Kartolo.

Menurut dia, adanya ikon baru berupa ruang terbuka publik untuk pusat seni dan budaya tersebut, tentunya sangat mendukung kegiatan para seni dan budayawan di Surabaya. Apalagi, kata dia, saat ini kesenian ludruk juga sudah sangat jarang di-ekspose ke publik. Karena itu, Cak Kartolo berharap, adanya ruang baru di Surabaya itu semakin mengenalkan beragam kesenian ke masyarakat. “Kalau saat ini ludruk masih tetap ada, cuma sudah jarang dikenal (di-ekspose),” pungkas dia. (Ist)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.