18 June 2025

Get In Touch

Ada 2,7 Juta Perempuan Kepala Keluarga, DPRD Jatim Minta Pemprov Berikan Perhatian Serius

Anggota Komisi E DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas, berbicara di depan forum.
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas, berbicara di depan forum.

SURABAYA (Lentera) - Anggota Komisi E DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas, mengatakan jumlah perempuan yang menjadi kepala rumah tangga di Jawa Timur terus meningkat. Sehingga, dia meminta supaya Pemprov Jatim memberikan perhatian serius.

Ia mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat lebih dari 2,7 juta rumah tangga di Jatim yang dipimpin oleh perempuan, atau sekitar 19 persen dari total 10,8 juta rumah tangga. “Ini angka yang sangat besar dan tidak bisa dianggap biasa. Pemprov Jatim harus menjadikannya sebagai perhatian serius,” kata Puguh yang juga Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jatim dalam keterangan yang diterima Senin (16/6/2025).

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa menjadi kepala keluarga bukanlah peran yang lazim bagi perempuan dalam kultur masyarakat Indonesia. Kan tetapi kondisi kehidupan memaksa banyak perempuan mengambil tanggung jawab ini, utamanya karena perceraian.

“Salah satu penyumbang terbesar perempuan menjadi kepala rumah tangga adalah karena perceraian. Dan perceraian itu paling banyak disebabkan oleh rapuhnya ekonomi keluarga,” ungkapnya.

Karena itu, Puguh menegaskan perlunya dukungan nyata dari Pemprov Jatim untuk membantu para perempuan kepala keluarga agar tetap bertahan dan bangkit secara ekonomi. Bentuk dukungan itu bisa berupa bantuan langsung maupun program-program pemberdayaan, seperti pelatihan keterampilan, pendampingan UMKM, hingga akses permodalan.

“Perempuan kepala keluarga butuh penguatan kapasitas agar bisa bertahan, mandiri, dan meningkatkan taraf hidup keluarganya. Ini menyangkut masa depan generasi,” tegas pria yang baru saja menyelesaikan program doktoralnya itu.

Puguh menyoroti pentingnya kontribusi perempuan dalam sektor ekonomi, khususnya UMKM. Berdasarkan data dari Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, sekitar 54 persen dari 9,78 juta pelaku UMKM di Jatim adalah perempuan. Ini menunjukkan peran strategis perempuan dalam menopang perekonomian daerah.

“Potret ketahanan ekonomi bangsa bisa dilihat dari ketahanan ekonomi keluarga. Dan semakin banyak perempuan yang bisa menghasilkan pendapatan, semakin kokoh pondasi keluarga,” ujarnya.

Menurutnya, menjadikan perempuan berdaya tidak bertujuan meniadakan peran kodrati laki-laki sebagai kepala keluarga, tetapi lebih pada membangun kolaborasi dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga.

“Perempuan yang berdaya adalah bagian penting dari keluarga yang kuat. Dan keluarga yang kuat adalah pondasi dari masyarakat dan bangsa yang sejahtera,” pungkas Puguh. (Adv)

Reporter : Lutfi
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.