17 June 2025

Get In Touch

Dengung Aceh Merdeka, Buntut 4 Pulau Dialihkan Paksa (Koran Selasa, 17/6/2025)

PENGALIHAN status empat pulau di kawasan Aceh Singkil masuk ke dalam wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut) memicu konflik baru sekaligus membuka luka lama. Meski Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan mengambil alih, namun keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tersebut mulai memunculkan riak-riak perlawanan. Massa di Banda Aceh menggelar aksi dengan membawa bendera bulan bintang di kantor Gubernur Aceh, Senin (16/6/2025). Mereka juga membawa spanduk bertuliskan 'merdeka' serta 'referendum'. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf pun dengan tegas menolak usulan Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, terkait pengelolaan bersama Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Gadang. Ditegaskan, keempat pulau tersebut merupakan bagian dari wilayah Aceh berdasarkan data historis, administratif, hingga geografis, serta dihuni masyarakat Aceh secara turun-temurun. Isu yang beredar Mendagri Tito dituduh sengaja memberikan pulau-pulau itu ke Bobby yang merupakan menantu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) karena kaya kandungan gas. Terbaru, Kemendagri melaporkan bukti baru atau novum terkait sengketa tersebut. Sayangnya, temuan anyar itu tak bisa diungkapkan ke publik dengan alasan  harus dilaporkan ke presiden terlebih dahulu. Diketahui, konflik panjang terjadi di Aceh sejak sekitar tahun 1977 hingga akhirnya terjadi kesepakatan damai yang ditandatangani pada 15 Agustus 2005. Pemicunya,  mulai dari perbedaan pendapat tentang hukum Islam hingga ketidakpuasan atas distribusi sumber daya alam Aceh. Kekhawatiran yang sama kini berdengung. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lenteratoday.com/upload/Epaper/17062025.pdf

Share:
img
Author

Neiska

Lentera Today.
Lentera Today.