Iran Vs Israel Sengit: Kilang Minyak Dirudal
JUMLAH korban tewas bertambah pada Minggu (15/6/2025) ketika Israel dan Iran kembali saling meluncurkan serangan rudal di hari ketiga berturut-turut. Menurut pernyataan Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, sedikitnya 78 orang tewas dan sekitar 320 orang terluka akibat serangan tersebut. Di sisi lain, layanan darurat Israel melaporkan sedikitnya 10 orang tewas dan sekitar 200 orang mengalami luka-luka. 'Bom waktu' perang dunia pun dikhawatirkan makin mendekat. Sebab, ada isyarat Amerika Serikat (AS) akan turun ke gelanggang perang usai Iran meminta bantuan. Sementara dari sisi Iran, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman atau MBS menyatakan Arab Saudi mendukung perang melawan Israel. Dia juga menyatakan "seluruh dunia Islam bersatu dalam mendukung Iran". Kondisi makin runyam karena sektor ekonomi langsung terguncang setelah Israel menargetkan instalasi minyak. Terbaru, kilang minyak di Isfahan dan Haifa diserang. Mengutip Investing, Sabtu (14/6/2025) harga minyak Brent kontrak Agustus 2025 naik 7,02% senilai US$ 74,23 per barel. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juli 2025 naik 7,26% ke level US$ 72,98 per barel. Sebelumnya, fasilitas militer, termasuk pusat pertahanan udara dan situs nuklir juga menjadi target rudal. Sebagai balasan, Iran meluncurkan rentetan rudal ke Israel pada Sabtu hingga Minggu (14-15/6/2025). Diketahui, sebanyak 383 Warga Negara Indonesia (WNI) tercatat menetap di Iran. Rencana kontingensi pelindungan sudah dibuat karena status Siaga 2 di Iran sudah ditetapkan pemerintah Indoensia sejak bulan Juli 2024. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lenteratoday.com/upload/Epaper/16062025.pdf