17 June 2025

Get In Touch

Kecelakaan Balon Udara di Turkiye Sebabkan 12 WNI Luka

Ilustrasi balon udara di Cappdocia, Turkiye. Sebanyak 12 WNI luka-luka setelah balon udara yang dinaiki jatuh di Turkiye (UNSPLASH)
Ilustrasi balon udara di Cappdocia, Turkiye. Sebanyak 12 WNI luka-luka setelah balon udara yang dinaiki jatuh di Turkiye (UNSPLASH)

SURABAYA (Lentera) -Insiden kecelakaan balon udara di dekat Lembah Ihlara, Provinsi Aksaray, Turkiye akhir pekan lalu, kembali menyorot sisi rawan dari aktivitas wisata berbasis petualangan.

Dalam peristiwa tragis tersebut, satu orang tewas, yaitu pilot balon udara. Sementara 31 orang mengalami luka-luka, termasuk 12 warga negara Indonesia.

Dari berbagai sumber resmi dan pemberitaan media internasional, diketahui bahwa kecelakaan ini dipicu oleh perubahan arah angin secara mendadak, faktor alam yang kerap kali menjadi tantangan utama dalam operasional balon udara.

Balon yang semula mengarah ke Gunung Gasan terpaksa melakukan pendaratan darurat di dekat Desa Gözlükuyu.

Sayangnya, upaya itu gagal. Balon udara mendarat dalam kondisi tak terkendali, menyebabkan keranjang terguling dan pilot terjebak di bawahnya hingga meninggal dunia.

Cuaca, tantangan utama penerbangan balon udara

Kondisi atmosfer, terutama angin, menjadi faktor krusial dalam penerbangan balon udara. Balon tidak memiliki sistem kendali seperti pesawat atau helikopter; ia mengandalkan arah angin untuk bergerak.

Perubahan angin yang mendadak, baik dari segi arah maupun kecepatan, dapat membuat pilot kehilangan kendali atas lintasan maupun lokasi pendaratan.

Dalam kasus Aksaray ini, angin yang berbalik arah secara tiba-tiba menyebabkan pilot kesulitan melakukan pendaratan aman.

Bahkan, menurut keterangan Gubernur Aksaray, Mehmet Ali Kumbuzoglu, kaki sang pilot terlilit tali dan terjatuh dari keranjang dalam situasi darurat tersebut.

Mengutip Kompas, Selasa (17/6/2025) penerbangan balon udara menjadi atraksi favorit wisatawan di wilayah Cappadocia dan sekitarnya, insiden ini menyoroti adanya risiko operasional yang kerap tersembunyi di balik keindahan pengalaman terbang.

Kecelakaan juga tidak hanya terjadi pada satu balon. Pada hari yang sama, balon udara lain juga mengalami pendaratan keras di dekat Desa Belisırma, Distrik Guzelyurt, yang menyebabkan 12 wisatawan asal India luka ringan.

Insiden beruntun ini mengindikasikan bahwa pengelolaan keamanan dan kesiapan menghadapi kondisi cuaca ekstrem masih menjadi pekerjaan rumah bagi penyedia layanan wisata balon udara di Turkiye.

Pemeriksaan dan evaluasi menyeluruh terhadap protokol keselamatan, pelatihan pilot, serta sistem peringatan cuaca sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.