
SURABAYA (Lentera) – Bisnis startup kue lapis legit binaan Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Ubaya InnovAction Hub (UIH) “Avera Cake” berhasil meraih gelar startup terbaik dan mendapatkan beasiswa ke Cina.
Avera Cake sendiri dirintis sejak 2020 oleh Patricia Esther Wellyana dan Alodia Ardine Ardiningrum, mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya.
Uniknya, kue ini menggunakan bahan premium dengan berbagai inovasi cita rasa sesuai perayaan musim tertentu, seperti Natal, Lebaran, dan Imlek.
Patricia mengatakan, bisnis ini telah dirintis sejak 2020 sebagai upaya menjawab tantangan pandemi Covid-19.
“Awalnya ini pengembangan usaha keluarga, tapi kami ingin menyasar segmen menengah atas dengan sistem made by order. Kini penghasilannya bisa dua digit saat musim ramai. UIH sangat membantu, apalagi sampai dapat beasiswa ke Cina,” kata Patricia, Kamis (19/6/2025).
Keduanya dijadwalkan berangkat ke Cina pada Oktober 2025. Beasiswa yang diterima mencakup akomodasi, tiket, dan seluruh kegiatan selama di sana.
Selain itu, mereka juga akan belajar bahasa Mandarin dan berkunjung ke Yiwu International Trade Market, pasar terbesar di dunia dengan lebih dari dua juta produk untuk membuka peluang ekspor dan mitra bisnis.
“Kami ingin mengenal budaya setempat dan menciptakan resep baru yang cocok dengan pasar di Cina,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur UIH, Prof. Sujoko Efferin, Ph.D., mengungkapkan beasiswa ini merupakan hasil kolaborasi Ubaya dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Surabaya dan Yayasan Bina Anak Indonesia Kompeten (BAIK) Indonesia.
“Ini adalah bentuk nyata sinergi kami dengan lembaga sosial dan komersial untuk mendukung kewirausahaan mahasiswa. Mulai sekarang, setiap startup terbaik dari program MBKM Kewirausahaan Komprehensif ‘Ubaya Ignite’ akan mendapatkan kesempatan serupa,” ujarnya.
UIH sendiri mengusung konsep pembinaan satu atap, yang mencakup pendampingan dari pelaku bisnis, penyelenggaraan festival kewirausahaan Unnofest, pendanaan usaha, hingga fasilitasi kompetisi hibah eksternal.
Selain itu, UIH juga telah bermitra dengan 20 perusahaan melalui Entrepreneurship Advisory Board (EAB) dan berbagai asosiasi pengusaha seperti CEO Jatim, JCI East Java, EO, dan Apindo.
“Kami juga mendukung pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), memberi akses toko offline di Gedung International Village, dan akan meluncurkan XLab untuk riset lintas fakultas serta pengembangan toko online mahasiswa dan dosen,” tutupnya. (*)
Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi