30 June 2025

Get In Touch

Gus Atho Terima Berbagai Keluhan Petani Tembakau di Jombang

Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah.
Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah.

SURABAYA (Lentera) — Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah, menerima berbagai keluhan petani tembakau di Desa Jatimlerek, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang dalam reses Sabtu (28/6/2025). 

Dalam kegiatan serap aspirasi tersebut, legislator yang akrab disapa Gus Atho itu banyak mendengar keluhan dari petani tembakau. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah sulitnya menentukan masa tanam akibat perubahan iklim yang tidak menentu. 

“Ini menjadi persoalan yang harus diatasi dengan metode-metode khusus agar petani tembakau tidak alami kerugian. Saya akan minta dinas terkait lakukan pendampingan ke mereka agar ada metode yang pas untuk atasi hal itu,” ujarnya.

Tak hanya soal cuaca, para petani juga mengeluhkan masih maraknya peredaran rokok ilegal yang dinilai merugikan secara langsung keberlangsungan komoditas tembakau di tingkat petani. Karenanya, Gus Atho mendorong pemerintah daerah agar lebih tegas dalam upaya penegakan hukum terhadap rokok ilegal.

“Sedangkan untuk rokok ilegal, memang harus terus digelorakan penindakan oleh pemerintah Provinsi serta Kota/Kabupaten. Sebab ini juga membawa dampak bagi petani tembakau,” lanjutnya.

Di sisi lain, Politisi PKB tersebut juga menyoroti soal distribusi pupuk yang kini dinilai masyarakat mulai membaik. Gus Atho menyebut, pemerintah telah memperbaiki kuota pupuk bersubsidi yang sempat menjadi masalah di tahun-tahun sebelumnya. Ia berharap perbaikan ini bisa terus dijaga agar ketersediaan pupuk tidak lagi menjadi hambatan bagi para petani.

“Dari reses masyarakat petani akui sudah mudah mendapatkan pupuk. Saya berharap ini tetap dijaga. Petani tidak kesulitan lagi mendapatkan pupuk. Kasus kekurangan pupuk yang mengakibatkan kurangnya produksi panen secara signifikan tidak terjadi lagi ke depan,” jelasnya.

Disamping itu, Gus Atho juga menerima aspirasi dari kalangan pesantren. Ia menekankan pentingnya perlakuan yang setara antara lembaga pendidikan formal dan nonformal, terutama yang berada di lingkungan pesantren. Banyak lembaga pendidikan di pesantren yang dinilai masih kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah.

“Kita berharap juga ada sentuhan pemerintah kepada lembaga pendidikan di pesantren. Seperti beasiswa bagi kalangan santri di pesantren. Ingat pesantren juga berkontribusi untuk mendidik generasi penerus bangsa,” ucapnya.

Sektor UMKM juga tak luput dari pembahasan dalam kegiatan reses tersebut. Para pelaku UMKM di Mojokerto dan Jombang, menurut Gus Atho, masih mengeluhkan sulitnya akses permodalan, terutama dari lembaga keuangan daerah seperti Bank Jatim dan BPR UMKM.

“Untuk itu saya sebagai wakil mereka akan meminta Bank Jatim dan Bank UMKM lebih memudahkan dalam memberikan pinjaman KUR pada pelaku UMKM khususnya yang ada di daerah Mojokerto-Jombang,” pungkasnya. (*)

Reporter: Pradhita
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.