
JAYAPURA (Lentera) - Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin mengungkapkan selama semester pertama tahun 2025, tercatat 43 orang meninggal akibat serangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Dari 43 orang yang meninggal tercatat empat anggota Polri, dua orang TNI dan 37 warga sipil," kata Kapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin dalam refleksi semester pertama Polda Papua, Senin (30/6/2025) dikutip dari Antara, Selasa (1/7/2025).
Selain menyebabkan 43 orang meninggal, juga tercatat 47 orang terluka termasuk TNI-Polri.
Refleksi semester pertama tahun 2025 yang disampaikan disela-sela syukuran HUT Bhayangkara Ke 79, Irjen Pol Patrige mengatakan, Polda Papua dan jajaran berhasil menyita sebanyak 26 pucuk senjata api, 3.868 butir amunisi, 37 unit magazine dan 1 bahan peledak.
Untuk kasus pelanggaran orang asing di wilayah hukum Polda Papua yang meliputi provinsi Papua, Papua Pegunungan dan Papua Selatan tercatat sembilan kasus.
"Sembilan kasus yang dilakukan orang asing itu terkait penyalahgunaan narkotika dan pelanggaran keimigrasian,"kata Irjen Pol Patrige.
Ditambahkannya, untuk kegiatan Operasi Damai Cartenz-2025 di wilayah Polda Papua yang dilaksanakan di Kabupaten Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Jayapura, Yalimo, Lanny Jaya dan Polda Papua Tengah yakni Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Mimika, Paniai dan Puncak Jaya melibatkan 1.060 personil Polri.
Selama semester i, Operasi Damai Cartenz telah melakukan 12 kali pengungkapan kasus, dan yang paling menonjol adalah keberhasilan menangkap mantan anggota Polri Aske Mabel yang menyatakan sebagai pimpinan KKB Kodap Baliem Timur Yali.
Serta melakukan penegakan hukum, dengan mengungkap jaringan penyuplai senjata api dan amunisi dengan mengamankan sebanyak 12 pucuk senpi dan 3.573 butir amunisi.
"Senpi dan amunisi itu diduga akan diserahkan untuk memperkuat logostik KKB," pungkasnya.
Editor: Arief Sukaputra