03 July 2025

Get In Touch

Anggota DPRD Jatim: Tekanan Ekonomi Masyarakat Semakin Berat

Anggota DPRD Jatim, Gus Iwan Zunaih saat Menggelar Serap Aspirasi Masyarakat di Kabupaten Lamongan
Anggota DPRD Jatim, Gus Iwan Zunaih saat Menggelar Serap Aspirasi Masyarakat di Kabupaten Lamongan

SURABAYA (Lentera) -Anggota DPRD Jawa Timur Ahmad Iwan Zunaih menilai, tekanan ekonomi yang dihadapi warga semakin berat akibat meningkatnya kebutuhan rumah tangga, terutama biaya pendidikan anak, sementara penghasilan tetap stagnan. Situasi ini memaksa masyarakat untuk mengeluarkan biaya lebih besar di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil.

Persoalan ekonomi masih menjadi tekanan utama yang dihadapi masyarakat di Kabupaten Lamongan. Persoalan ini mencuat sebagai keluhan dominan dalam berbagai titik serap aspirasi yang ia lakukan.

“Pada kesempatan hari ini kita sudah melakukan reses itu di berbagai titik. Keseluruhan titik ini rata-rata mengeluhkan terkait perekonomian mereka,” ungkap Politisi NasDem yang akrab disapa Gus Iwan, Rabu (02/07/2025).

“Yang pertama terkait masalah ekonomi. Saat ini masyarakat lagi banyak, istilahnya itu harus mengeluarkan ekstra keuangan dikarenakan harus menyekolahkan anak dan lain-lain. Sedangkan perekonomian saat ini kita tahu bersama-sama memang tidak baik-baik saja,” tuturnya.

Menurut Gus Iwan, solusi atas persoalan tersebut tidak bisa hanya bertumpu pada penyediaan lapangan kerja dari pemerintah. Sebaliknya, ia menilai bahwa penguatan inisiatif ekonomi masyarakat, khususnya yang dilakukan melalui kelompok-kelompok usaha mandiri, perlu mendapatkan dukungan nyata.

“Kalau solusi, tadi saya sampaikan kepada masyarakat, kita tidak mungkin bisa menyiapkan lahan ekonomi sebanyak itu. Artinya, apa yang sekiranya itu menjadi perencanaan mereka dalam kelompok-kelompok tertentu untuk meningkatkan perekonomian, di situ nanti kami akan coba untuk hadir. Itu solusi yang saya berikan,” katanya.

Tekanan ekonomi juga turut dirasakan oleh kalangan petani dan nelayan di Lamongan. Banyak di antara mereka mengeluhkan kondisi lahan pertanian dan tambak yang kerap terendam banjir, sehingga berdampak langsung pada hasil panen dan produktivitas sektor perikanan.

“Pertanian itu kalau rata-rata di Lamongan sama perikanan itu keluhannya masalah tempat lahan tani dan tambak mereka itu kebanjiran. Itu yang menjadi satu keluhan juga pada mereka,” ucapnya.

Ia merinci, beban ekonomi masyarakat dapat dibagi menjadi dua aspek utama: pengeluaran rumah tangga yang meningkat dan pendapatan usaha yang semakin menurun.

“Jadi kalau saya simpulkan (permasalahan) ada dua. Perekonomian secara langsung keluarganya itu (kurang) dikarenakan waktunya untuk mengeluarkan biaya banyak. Kemudian yang kedua adalah dalam pendapatan usaha mereka itu sangat-sangat kurang,” paparnya.

Selain soal ekonomi, infrastruktur juga menjadi persoalan yang banyak dikeluhkan warga. Ia menilai banyak ruas jalan di Lamongan dalam kondisi tidak layak dan harus segera mendapatkan perhatian.

“Yang selanjutnya banyak dimintakan atau disampaikan masyarakat khususnya di Lamongan itu masalah infrastruktur jalan. Kami juga merasakan memang ada banyak jalan-jalan, yang istilahnya mohon maaf, kalau menurut saya dalam tanda kutip memang tidak layak. Sehingga itu segera harus mendapatkan perhatian,” jelasnya.

Ia menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten dan provinsi dalam mengatasi persoalan infrastruktur tersebut. Menurutnya, anggaran di tingkat kabupaten sangat terbatas dan tidak cukup untuk menjawab seluruh kebutuhan perbaikan jalan.

“Kalau seandainya ini hanya mengandalkan (anggaran) kabupaten, itu tidak mungkin. Karena kabupaten pasti sangat terbatas sekali dari sisi pembiayaan. Sehingga kita coba dan mudah-mudahan itu nanti bisa dibantu, setelah kita sampaikan, ada semacam donasi atau bantuan dari provinsi,” lanjutnya.

Gus Iwan juga menekankan pentingnya pembangunan ekonomi kreatif sebagai salah satu upaya jangka panjang memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat. Ia mendorong agar pemerintah di semua tingkatan menyusun program berkelanjutan, tidak hanya merespons kondisi krisis sesaat.

“Sehingga perlu untuk dibangun iklim usaha bagi masyarakat kecil. Tentunya iklim usaha untuk masyarakat kecil ini banyak hal dan jenisnya. Ini juga butuh pemikiran yang sangat mendasar, yang cukup serius dan cerdas, yang harus dilakukan oleh pemerintah,” pungkasnya.

Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.