05 July 2025

Get In Touch

Dugaan Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Muat 65 Orang Tenggelam di Selat Bali

Basarnas melakukan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali (DokPos SAR Banyuwangi)
Basarnas melakukan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali (DokPos SAR Banyuwangi)

BANYUWANGI (Lentera) -Kapal motor penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam.

Kapal ini berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana, Bali, dengan membawa 65 orang.

Diduga, kapal tenggelam setelah mengalami kebocoran di ruang mesin yang membuat kapal terbalik. Hal ini berdasarkan informasi yang beredar melalui pesan WhatsApp.

Pada pukul 00.16 Wita KMP Tunu Pratama Jaya ketika berlayar dari pelabuhan ketapang menuju pelabuhan Gilimanuk, terdengar informasi di channel 17 untuk KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal," tulis informasi tersebut.

Pada pukul 00.19 Wita, KMP Tunu Pratama Jaya mengalami blackout.

Pada pukul 00.22 Wita, KMP Tunu Pratama Jaya 3888 yang berusaha mengejar dan membantu KMP Tunu Pratama Jaya menginfokan ke LPS Gilimanuk bahwa Kapal KMP Tunu Pratama Jaya sudah terbalik dan hanyut ke arah selatan dengan titik Koordinat *-08°09.371', 114°25, 1569.

Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setiabudi mengatakan, sebelum tenggelam, kapal tersebut mengirim sinyal darurat pada pukul 23.20 WIB, tak lama setelah berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 22.56 WIB. 

"Pukul 23.20 WIB kami mendapat info perwira jaga KMP Tunu Pratama Jaya panggilan distress (darurat)," kata Wahyu, Kamis (3/7/2025), dikutip dari Kompas.

Tak lama berselang, pada pukul 23.35 WIB, petugas jaga syahbandar melihat kapal itu tenggelam.

Tim SAR telah menerjunkan RIB ke titik lokasi untuk melakukan proses evakuasi. Namun, belum ada pembaruan informasi soal kondisi penumpnag.

"Kami belum terhubung dikarenakan terkendala cuaca buruk. Di titik lokasi, ombak mencapai 2,5 meter," ujarnya (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.