04 July 2025

Get In Touch

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Komisi D DPRD Jatim: Bukti Lemahnya Keselamatan Transportasi Laut

Ketua Komisi D DPRD jatim, Abdul Halim
Ketua Komisi D DPRD jatim, Abdul Halim

SURABAYA (Lentera) -Tenggelamnya kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Banyuwangi yang menewaskan empat orang mendapat perhatian dari Komisi D DPRD Jawa Timur.

Ketua Komisi D DPRD Jatim, Abdul Halim, menyoroti lemahnya kepatuhan terhadap standar keselamatan transportasi laut, terutama menyangkut aspek keselamatan penumpang. Ia menekankan pentingnya pengawasan terhadap kelayakan kapal dan kepatuhan terhadap aturan.

Ia meminta agar tidak ada kompromi dengan aspek keselamatan hanya demi operasional murah.

“Melihat kejadian memang menjadi keprihatinan bersama. Jangan kemudian operasional murah dan supaya kapal tetap beroperasi ada hal yang diabaikan,” ungkap Abdul Halim, Kamis (3/7/2025).

Politisi Gerindra tersebut menyebut perlunya langkah konkret dalam bentuk revitalisasi armada transportasi laut, khususnya kapal-kapal tua yang tidak lagi memenuhi syarat keselamatan.

Komisi D mencatat, kejadian ini menunjukkan kelemahan dalam pengelolaan armada yang berada di bawah tanggung jawab ASDP. Meski transportasi laut merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, Abdul Halim menilai tetap perlu ada dorongan dari daerah agar ada perbaikan layanan transportasi.

“Kami merekomendasikan ke pemerintah pusat. Menjadi pelajaran dan perhatian. Dan harus ada perbaikan layanan transporasi laut semakin lebih baik,” tegasnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Komisi D, penyebab kecelakaan kapal diduga berasal dari kebocoran mesin. Mesin kapal yang mati menyebabkan kapal terseret arus deras dan ombak tinggi. Halim juga mengungkapkan bahwa kondisi fisik kapal terlihat tidak terawat.

“Kalau informasi didapat kondisi kapal kelihatan kotor dan hampir tidak terawat. Faktanya ada kejadian dan kebocoran mesin,” sebutnya.

KMP Tunu Pratama Jaya saat itu mengangkut 65 orang, terdiri dari 12 anak buah kapal (ABK) dan 53 penumpang. Proses pencarian yang melibatkan tim gabungan telah menemukan 27 orang, terdiri dari 23 penumpang selamat dan 4 penumpang meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Jules Abraham Abast, menyampaikan bahwa data korban yang ditemukan masih bersifat sementara dan akan diumumkan lebih lanjut setelah proses pencarian dan verifikasi selesai dilakukan.

Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.