04 July 2025

Get In Touch

Libatkan Masyarakat, Gresik Cipta Sejahtera Tanam 2.000 Bibit Mangrove di Kawasan BMC 

Libatkan Masyarakat, Gresik Cipta Sejahtera Tanam 2.000 Bibit Mangrove di Kawasan BMC 

GRESIK (Lentera) - Memperingati Hari Jadi ke-53, PT Gresik Cipta Sejahtera (GCS) melakukan kegiatan penanaman 2.000 bibit mangrove di kawasan Banyuurip Mangrove Center (BMC), Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.

Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT PT GCS yang mengusung semangat 'Sinergy in Action Transforming Together' sekaligus bentuk kontribusi perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir.

Kegiatan penanaman mangrove ini dilaksanakan bersama masyarakat, mitra perusahaan, serta stakeholder pemerintah daerah, dan mendapat sambutan antusias dari berbagai pihak.

Sebanyak 2.000 bibit mangrove jenis Rhizophora Mucronata berhasil ditanam, dengan tujuan utama untuk menanggulangi abrasi, memperkuat ekosistem pesisir, meningkatkan kualitas udara melalui penyerapan karbon, serta memperluas ruang hijau alami di kawasan pesisir Gresik.

Dirut PT GCS Awang Djohan Bachtiar, Kamis (3/7/2025) mengatakan, kegiatan penanaman bibit mangrove ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

"Bibit mangrove yang ditanam ini merupakan donasi dari para mitra GCS. Kami sangat mengapresiasi partisipasi mereka dalam upaya kolektif kelestarian lingkungan. Sekaligus  bagian dari komitmen perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, mencegah abrasi pantai, serta berkontribusi dalam penyerapan karbon sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Muhgni, perwakilan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) BMC menuturkan, sejak tahun 2001 telah menjadi bagian dari pengembangan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Banyuurip. Fokus pada konservasi berbasis masyarakat yang kini menjadi ikon pelestarian mangrove di Kabupaten Gresik. 

"Saat ini terdapat 24 jenis mangrove yang telah tumbuh di kawasan BMC. Kami terus berupaya menambah keanekaragaman hayati mangrove di kawasan ini. Dukungan dari GCS sangat berarti dalam memperkuat peran serta masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan BMC sebagai laboratorium alam dan ekowisata berbasis konservasi," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Zubaidah mengapresiasi kontribusi GCS terhadap pelestarian lingkungan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PT GCS atas dedikasinya dalam mendukung program penghijauan dan pelestarian lingkungan hidup, khususnya di kawasan pesisir. Melalui penanaman bibit mangrove bisa menjadi inspirasi gerakan kolektif menjaga bumi," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Gresik, Ali Yusa. Organisasinya berkomitmen mendukung kegiatan sosial dan lingkungan yang berbasis ilmu pengetahuan serta teknologi.

“PII adalah organisasi profesi para insinyur yang memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, perusahaan, dan pemerintah. Kami sangat mendukung kegiatan penanaman mangrove ini sebagai bentuk kolaborasi yang positif antara dunia usaha dan masyarakat," paparnya.

Berdasarkan berbagai studi, satu pohon mangrove dewasa dapat menyerap sekitar 12–15 kg CO₂ per tahun tergantung usia, ukuran, dan kondisi ekosistem (Kauffman & Bhomia 2017). Dari 2.000 bibit mangrove yang ditanam diperkirakan mampu menyerap sekitar 24 ton karbon dioksida (CO₂) per tahun, serta menghasilkan sekitar 240 ton oksigen per tahun. 

Jumlah oksigen tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pernapasan sekitar 880 orang setiap tahunnya. Penanaman mangrove tersebut mempertegas langkah GCS sebagai perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada kinerja bisnis, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Reporter: Asepta/Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.