04 July 2025

Get In Touch

Pastikan Bantuan Pusat untuk Pasar Besar Malang, Wali Kota Wahyu ke Jakarta

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Kamis (3/7/2025). (Santi/Lentera)
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Kamis (3/7/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentetra) - Bertolak ke Jakarta, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berharap dapat kepastian bantuan dari pemerintah pusat terkait rencana revitalisasi Pasar Besar Malang.

Upaya ini dilakukan menyusul kondisi bangunan pasar yang dinilai semakin membahayakan, terutama setelah insiden ambrolnya tembok pembatas dari lantai tiga pada Selasa (1/7/2025) lalu.

"Nah kebetulan besok saya juga akan ke Jakarta dan saya akan coba berkoordinasi terkait dengan perkembangan (rencana revitalisasi) Pasar Besar. Ya, mudah-mudahan besok sudah dapat hasil," ujar Wahyu, Kamis (3/7/2025).

Wahyu menyampaikan, selain digunakan untuk berkoordinasi langsung dengan kementerian terkait, kunjungannya ke Jakarta juga akan membahas sejumlah agenda infrastruktur lainnya di Kota Malang.

Bantuan yang diajukan disebut berkaitan dengan pengembangan infrastruktur perkotaan, termasuk pembangunan kembali Pasar Besar yang sudah lama dinilai tidak layak.

"Kondisinya sudah kita tahu bersama. Butuh segera diperbaiki. Saya mengimbau masyarakat dan pedagang untuk berhati-hati, terutama karena tembok bagian atas itu memang rawan," kata Wahyu.

Sebelumnya, insiden ambrolnya tembok pembatas di lantai tiga Pasar Besar terjadi dan menyebabkan salah seorang pedagang tertimpa material reruntuhan. Kejadian ini memicu perhatian serius dari Pemkot Malang, yang kemudian mendorong percepatan pengamanan dan perencanaan revitalisasi menyeluruh terhadap bangunan pasar.

Sebagai langkah awal, Pemkot telah meminta penanganan sementara terhadap beberapa bagian bangunan yang dinilai membahayakan.

"Saya sudah minta untuk beberapa lokasi yang meresahkan, agar mulai ada penanganan pengamanan," tambah Wahyu.

Wahyu juga menyampaikan, secara umum, pendekatan dan sosialisasi kepada para pedagang terus dilakukan. Meskipun masih ada sebagian pedagang yang menolak rencana revitalisasi, pihaknya tetap membuka ruang dialog dan memberikan contoh-contoh revitalisasi pasar yang berhasil.

"Kalau terjadi konflik, tidak akan selesai-selesai. Dan kita tidak ingin akan ada lebih banyak korban. Mudah-mudahan kejadian ambrolnya tembok kemarin bisa menyadarkan semua pihak," katanya.

Terkait jadwal revitalisasi, Wahyu menyebut proses pembongkaran masih menunggu penganggaran dari pemerintah pusat. Namun, anggaran untuk pemindahan pedagang serta kegiatan sosialisasi sudah disiapkan melalui APBD.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyatakan pihaknya telah melakukan pengecekan lokasi pasca-insiden, ada beberapa titik rawan yang berpotensi membahayakan jika terjadi hujan deras.

Untuk sementara, pihaknya akan melakukan pembersihan area lantai dua dan tiga, yang disebut sangat kotor dan membahayakan.

"Kami masih dalam tahap identifikasi dan akan melihat langkah apa yang perlu dilakukan," jelasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.