Optimis Pertahankan Peringkat Kedua, Kepala Disporapar Kota Malang Sebut Runner-Up adalah Juara Sejati

MALANG (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang optimis mampu mempertahankan peringkat dua besar, dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025.
Meski bukan sebagai juara umum, peringkat runner-up disebut sebagai "juara sejati", oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi.
Baihaqi menjelaskan, posisi dua besar merupakan bukti konsistensi dan daya saing Kota Malang di antara 38 kabupaten/kota peserta Porprov Jatim. Mengingat dominasi Kota Surabaya yang dianggap sudah berada di level tersendiri dalam hal fasilitas, pembinaan, dan jumlah atlet.
"Kalau secara keseluruhan, kami optimistis ada di peringkat dua. Karena peringkat dua ini juara sejati. Surabaya sudah jauh di atas kita, dari sisi sumber daya, sarpras, maupun jumlah atlet," ujar Baihaqi, Jumat (4/7/2025).
Menurutnya, pencapaian Kota Malang hingga saat ini menunjukkan tren positif. Meski ada cabang olahraga yang hasilnya tidak sesuai target, seperti bola voli putri yang hanya meraih perak, hal itu sudah tertutupi dengan kejutan dari cabor atletik.
Salah satu kejutan, dikatakannya, datang dari atlet lari 1.500 meter, Fariq Radfan (16) yang sukses meraih medali emas meski baru pertama kali tampil di Porprov. Atlet muda ini disebut baru dua tahun menjalani latihan secara serius di nomor tersebut.
"Dia tidak diperhitungkan sebelumnya, karena baru. Tapi berhasil membuktikan diri jadi juara. Ini sebuah kebanggaan, dan kami yakin besok saat turun di nomor 3.000 meter, Fariq bisa kembali menyumbang medali," kata Baihaqi.
Menurutnya, capaian tersebut menjadi indikator Kota Malang masih memiliki potensi besar dalam mendulang medali tambahan di sisa waktu pelaksanaan Porprov hingga 5 Juli 2025 besok.
Baihaqi menyebut, pihaknya masih menantikan hasil dari beberapa cabang olahraga yang diprediksi dapat memberikan kejutan. "Artinya Kota Malang masih on progress. Kami meyakini akan ada kejutan lain sesuai target yang sudah kami tetapkan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Baihaqi mengungkap target awal untuk menjadi juara umum bukan semata-mata untuk mengejar peringkat. Melainkan sebagai upaya membangun semangat dan motivasi di kalangan atlet. Namun dengan realita di lapangan, peringkat dua tetap menjadi pencapaian yang sangat membanggakan.
"Mimpi kita memang juara umum dalam rangka menumbuhkan motivasi ke atlet kita. Tetapi sekarang sudah di peringkat dua, insyaallah bisa bertahan di situ. Dan itu sudah sangat luar biasa," jelasnya.
Baihaqi juga menegaskan, kesenjangan sumber daya antar daerah menjadi alasan kuat. Mengapa posisi dua besar layak diapresiasi tinggi. Surabaya dinilai memiliki keunggulan dari segala aspek yang belum bisa disaingi oleh daerah lain.
"Juara dua ini menjadi target realistis bagi 37 kabupaten/kota lain. Surabaya itu juara tetap, levelnya sudah berbeda, dari sisi kemampuan keuangan, atlet, hingga infrastruktur. Jadi wajar kalau Pak Wali juga menyampaikan bahwa juara dua itu setara juara. Tetapi Kota Malang tetap semangat bertemu Surabaya dalam rangka mengukur kemampuan," pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais