
SURABAYA (Lentera)— Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya menggelar Dialog Kebangsaan bertema “Membangun Ekonomi Inklusif dari Dunia Pendidikan: Menyiapkan Generasi Emas yang Berdaya Saing” di Auditorium Kampus Wonorejo, Sabtu (5/7/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen kampus dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan kebhinekaan kepada mahasiswa dan masyarakat.
Rektor UHW Perbanas, Dr. Yudi Sutarso, S.E., M.Si, menegaskan pentingnya membangun kesadaran kebangsaan sebagai pondasi utama kemajuan bangsa, termasuk dalam aspek ekonomi dan pendidikan.
"Ini bagian dari kegiatan nasionalisme dan kebangsaan kita. Dalam hymne kampus, terdapat lirik 'merajut bhineka merenda nusantara', yang artinya kita selalu ingin menjaga dan merajut kebhinekaan. Salah satu implementasinya adalah melalui dialog kebangsaan seperti ini," kata Yudi ketika ditemui Lentera usai acara.
Ia mengungkapkan, tema dialog kali ini sengaja dikaitkan dengan isu ekonomi karena relevansinya yang tinggi dengan kebutuhan zaman.
Menurutnya, ekonomi yang inklusif hanya bisa tercapai jika masyarakat, terutama generasi muda memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya persatuan dalam keberagaman.
"Kalau kita ingin maju secara ekonomi, politik, atau bidang lainnya, dua modal dasarnya adalah persatuan dan kesadaran akan kebhinekaan. Harapannya, ini bisa tertanam dalam pikiran Gen Z yang kini sedang menempuh pendidikan tinggi," ungkapnya.
Selain menumbuhkan rasa nasionalisme, Yudi juga menitipkan pesan kepada generasi muda agar mempersiapkan diri dengan semangat, vitalitas, wawasan luas, serta kemampuan yang bermanfaat bagi orang lain.
"Lakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Jangan jadi pribadi yang soliter, karena jika mereka hidup sendiri-sendiri, motivasinya akan berbeda. Dengan pemahaman ini, saya yakin semangat mereka akan tumbuh lebih besar," pesannya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret dunia pendidikan dalam membentuk generasi emas Indonesia yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter, inklusif, dan siap bersaing di tingkat global.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH