06 July 2025

Get In Touch

Tim PKM Skema Bela Negara UNESA Giat di Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya

Kegiatan Tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memberikan pembekalan keterampilan tata rias dan rajutan kepada warga binaan Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya. (Dok)
Kegiatan Tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memberikan pembekalan keterampilan tata rias dan rajutan kepada warga binaan Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya. (Dok)

SURABAYA (Lentera)-Tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memberikan pembekalan keterampilan tata rias dan rajutan kepada warga binaan Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya, Jalan Pemasyarakatan I, Balongsari, Kebonagung, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.l, Kamis (3/7/2025). Kegiatan ini merupakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Skema Bela Negara. 

Bertemakan 'Bela Negara Melalui Kemandirian Ekonomi: Pembekalan Keterampilan Tata Rias dan Rajutan pada Warga Binaan Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya' kegiatan dihadiri 19 orang tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNESA. Terdiri dari ketua tim pelaksana, Dr. Suci Megawati, S.IP., M.Si., dan 5 anggota yakni Dr. Anam Miftakhul Huda, M.I.Kom., Jauhar Wahyuni, M.I.Kom., Prof. Dr. Hj. Raden Roro Nanik Setyowati, M.Si., Dr. Muzayanah, S.T., M.T., Maya Mustika Kartika Sari, S.Sos., M.IP.

Selain itu hadir pula 2 instruktur keterampilan tata rias dan 2 instruktur keterampilan rajutan, serta 4 dosen dan 5 mahasiswa S1 Ilmu Administrasi Negara.

Dalam giat tersebut, Kepala Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya yakni Yuyun Nurliana, S.IP., M.AP. juga ditandatangani MoU antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNESA dengan Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya. Sebanyak 40 warga binaan sebagai peserta mengikuti program pembekalan tata rias dan rajutan. 

Tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Surabaya (UNESA).(dok)
Tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Surabaya (UNESA).(dok)

Dalam sambutannya, sambutan oleh Ketua Tim Pelaksana yakni Dr. Suci Megawati, S.IP. M.Si menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak mitra yakni Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya karena telah menyepakati kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan pembekalan ini. 

Dia juga menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberikan bekal keterampilan yang relevan dan bernilai ekonomi bagi warga binaan. “Kami ingin memastikan bahwa setelah mereka kembali ke masyarakat, para warga binaan memiliki modal keterampilan yang kuat untuk memulai hidup baru dan menjadi mandiri secara ekonomi. Ini adalah salah satu bentuk nyata bela negara melalui penguatan ekonomi kerakyatan,” katanya.

Selanjutnya, Yuyun Nurliana, S.IP., M.AP. Kepala Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya dalam sambutannya mengatakan bila kerjasama ini adalah langkah maju yang signifikan dalam upaya rutan dalam membina warga binaan. “Kami optimistis warga binaan akan memiliki bekal yang cukup untuk kembali berkontribusi positif bagi masyarakat dan mencegah mereka kembali mengulangi kesalahan yang sama.” imbuhnya.

Sebelum memasuki praktik tata rias dan merajut, tim pelaksana program memberikan materi tentang bela negara yang disampaikan oleh salah satu anggota tim pelaksana program yakni Prof. Dr. Hj. Raden Roro Nanik Setyowati, M.Si. 

Sebagai perwakilan dari program studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan UNESA, dia memaparkan materi yang berjudul Bela Negara Melalui Ketahanan Ekonomi untuk Tahanan Wanita di Lapas. Sekian itu juga menyampaikan hal-hal yang dapat mendorong peserta menghasilkan suatu produk dan memiliki nilai jual. Sehingga mampu menopang kehidupan ekonomi warga binaan setelah bebas dari rutan

Prof. Dr. Hj. Raden Roro Nanik Setyowati, M.Si. menyampaikan materi tentang bela negara
Prof. Dr. Hj. Raden Roro Nanik Setyowati, M.Si. menyampaikan materi tentang bela negara

Tak hanya itu, ketrampilan itu diharapkan mampu melawan stigma yang nantinya akan menjadi tantangan tersendiri. Tak hanya itu, dua juga memberi contoh program PKM kerajinan tangan dan membuat batik di lapas yang telah dijalankan di Kota Yogyakarta sebagai bukti menjalankan program PKM Bela Negara melalui penguatan ekonomi kerakyatan. 

Memasuki materi tata rias, instruktur meminta 2 orang sebagai perwakilan praktik menata rias wajah dan 3 orang sebagai peserta yang akan dirias. Salah satu anggota tim pelaksana yakni Dr. Anam Miftakhul Huda, M.I.Kom. juga turut menjadi instruktur dan menjelaskan tahap-tahap menggunakan alat make-up yang baik dan benar. 

Sementara instruktur khusus rajutan, mengajarkan kepada peserta untuk membuat tas selempang rajut.

Para peserta mengatakan materi yang disampaikan mudah dipahami. “Cara-caranya lebih mudah dipahami,” jawab salah satu peserta yang menjadi peraga tata rias. “Sangat mudah dipahami mba, tadi bapaknya menjelaskan secara teknis untuk make up sehari-hari ya,” sahut peserta lainnya. 

Beberapa peserta juga mengaku ingin lebih sering diadakan pelatihan-pelatihan di rutan untuk mengisi kegiatan selama di sana. “Kalau bisa lebih sering lagi sih mba, biar kita ga boring di sini, soalnya butuh pelatihan-pelatihan juga ya,” katanya.(*)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.