
PROBOLINGGO (Lentera) -Menuju wisata Gunung Bromo di Jawa Timur, bisa dilakukan dengan naik sepeda motor.
Bahkan, sepeda motor wisatawan bisa terus dikendarai turun melintasi lautan pasir Bromo yang luas.
Namun, satu hal yang harus diketahui adalah, kondisi jalur ke Bromo cukup menanjak dan menurun.
Salah satu jalur menuju Bromo yang sering dilewati wisatawan adalah via Probolinggo atau dari utara.
Wisatawan diimbau tidak mengendarai sepeda motor matik saat hendak menuju Gunung Bromo melalui jalur ini.
Bahkan, warga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, mengancam akan menghalau wisatawan yang ke Bromo naik motor matik.
“Motor matik sering mengalami rem blong dan menyebabkan kecelakaan. Sudah sering kami laporkan ke pihak berwenang, tapi belum ada tindakan nyata,” ujar Kepala Desa Ngadisari Sunaryono, dikutip Kompas, Senin (7/7/2025).
Kondisi jalur Bromo via Probolinggo
Alasan wisatawan sebaiknya jangan mengendarai sepeda motor matik saat hendak menuju wisata Gunung Bromo via Probolinggo adalah kondisi jalannya yang ekstrem.
Saat menuju Gunung Bromo, wisatawan akan melewati jalan menanjak dan berkelok dari Lumbang sejauh sekitar 23 kilometer.
Kecelakaan motor matik rawan terjadi saat perjalanan pulang dari Bromo. Itu karena motor matik yang hanya mengandalkan kampas rem harus melalui turunan curam dan panjang.
Oleh karena itu, rem rawan panas yang menyebabkan blong atau kehilangan kemampuan untuk memperlambat kecepatan.
Saat motor matik yang mengalami rem blong melewati jalan menurun curam, maka laju kendaraan akan tidak terkendali, sehingga menyebabkan kecelakaan, seperti terjun ke jurang.
Perjalanan lebih aman dilakukan dengan motor bebek atau gigi karena ada mekanisme engine brake yang mampu memperlambat laju sepeda motor tanpa kampas rem ban (*)
Editor: Arifin BH