13 July 2025

Get In Touch

Pemkot Malang Terapkan Rekayasa Lalin Selama Proyek Drainase Jalan Soekarno-Hatta Dimulai

Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto. (Santi/Lentera)
Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Proyek pembangunan drainase di Jalan Soekarno-Hatta (Soehat) Kota Malang segera dimulai pertengahan Juli 2025 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan menerapkan rekayasa lalu lintas selama proyek berlangsung guna menjaga kelancaran arus kendaraan dan keselamatan pengguna jalan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto mengatakan Jalan Soekarno-Hatta merupakan jalan Provinsi Jawa Timur, sehingga proyek (pembangunan drainase) ini bantuan dan pelaksanaan sepenuhnya di bawah kewenangan provinsi.

"Surat Perintah Kerja (SPK) mitra itu tanggal 7 Juli kemarin sudah Pre Construction Meeting (PCM), jadi pertemuan dan persiapan. Kemungkinan minggu depan dimulai, yang jelas bulan Juli ini pelaksanaan konstruksi di lapangan," ujar Dandung, Rabu (9/7/2025).

Menurut Dandung, pihaknya dilibatkan dalam tim pelaksana proyek, meskipun secara keseluruhan proses pengerjaan akan ditangani langsung oleh pihak provinsi.

Untuk tahapan awal, dijelaskannya, pekerjaan akan dimulai dengan penggalian, kemudian pemasangan box culvert. Proyek ini ditargetkan rampung pada akhir November 2025.

Dandung menambahkan, proyek drainase ini mencakup pengerjaan sepanjang 1,3 kilometer, namun tidak dilakukan sekaligus.

"Per segmen, gak semuanya. Per segmen gali tutup, baru pindah satunya, sehingga untuk meminimalisir dampak perekonomian di sana. Jadi biar bisa tetap jalan," ucapnya.

Terkait rekayasa lalu lintas selama proyek berlangsung, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menyatakan koordinasi dengan Dinas PUPR telah dilakukan, untuk menjamin keselamatan kerja dan kelancaran arus lalu lintas di sekitar lokasi.

Ia menyebut, pengaturan lalu lintas akan disesuaikan agar tidak menimbulkan kepadatan arus yang berlebihan. Karena pengerjaan proyek, bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru di sekolah-sekolah.

"Kalau dialihkan enggak, tapi yang dibutuhkan kesabaran. Kami meminta agar masyarakat, pengguna jalan, kita sama-sama sabar," ujarnya.

Pria yang akrab dengan sapaan Jaya, ini juga menyampaikan Dishub Kota Malang akan terus melakukan evaluasi situasi di lapangan. Termasuk berkoordinasi dengan Polresta Malang Kota, untuk pengaturan lebih lanjut.

Salah satu skema rekayasa yang sedang dikaji, adalah pengaturan ulang titik putar balik atau U-turn di kawasan tersebut.

"Bisa jadi nanti U-turn juga akan kita atur sedemikian rupa, yang selama ini kan ada beberapa titik yang kita tutup. Ya nanti kita lihat dibuka atau bagaimana," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.