
WASHINGTON (Lentera)- Akun Instagram Gedung Putih pada Jumat (11/7/2025) membuat gaduh dengan mengunggah gambar Presiden AS Donald Trump. Gambar yang diunggah Gedung Putih adalah sosok Trump dengan memakai kostum Superman. Seakan mengibaratkan Trump sebagai Superman.
Di sisi lain Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan pihaknya akan "segera" menerapkan rencana pengurangan tenaga kerjanya, setelah Mahkamah Agung memberikan lampu hijau untuk PHK massal yang diajukan oleh Presiden Donald Trump.
Sebagaimana dilihat dari akun Instagram Gedung Putih, di bagian atas gambar Trump ada tulisan 'A Trump Presidency'.
"The Symbol of Hope (Simbol Pengharapan)," kata caption akun Instagram Gedung Putih.
"Truth. Justice. The American Way (Kebenaran. Keadilan. Cara Amerika)," lanjut caption.
Caption itu diakhiri dengan: "#SUPERMAN TRUMP".
Gambar Trump sebagai Superman ini tampaknya dibuat meniru poster film terbaru Superman yang akan dijadwalkan dirilis di bioskop AS hari ini.
Meski demikian, netizen tidak senang dengan unggahan Trump sebagai Superman itu. Banyak yang menilai unggahan itu merusak karakter Superman.
"Selalu merusak sesuatu," kata seorang netizen.
Informasi penting disajikan secara kronologis
"Jadi Trump adalah Kryptonian?" kata netizen lain -- merujuk pada ras alien dari planet Krypton, yang menjadi dasar dan fondasi utama cerita Superman. Superman diceritakan berasal dari planet Krypton.
"Jika Superman nyata, dia akan membenci apa yang kau lakukan selama ini," kata netizen lain.
"Saya tidak pernah melihat seseorang yang sangat terobsesi dengan dirinya," kata netizen lain.
Diprediksi Capai 1.800 Pegawai
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada wartawan bahwa pemberitahuan melalui email terkait PHK akan dikirimkan "dalam satu hari".
"Pada Mei, menteri telah meninjau dan menyetujui rencana matang yang diajukan oleh biro-biro, termasuk pengurangan tenaga kerja domestik yang ditargetkan," kata Wakil Menteri Luar AS untuk Manajemen dan Sumber Daya, Michael Rigas, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Jumat (11/7/2025).
Rigas tidak menyebutkan secara detail soal jumlah pegawai yang akan diberhentikan. Namun ketika ditanya bagaimana perbandingannya dengan angka 1.800 pegawai yang tercantum dalam pemberitahuan kepada Kongres AS awal tahun ini, dia mengatakan: "Saya rasa angkanya cukup mendekati."
"Dalam waktu dekat, departemen akan berkomunikasi dengan individu-individu yang terdampak oleh pengurangan tenaga kerja ini," ujar Rigas.
Pengumuman Departemen Luar Negeri AS ini disampaikan dua hari setelah Mahkamah Agung mencabut pemblokiran yang diberlakukan oleh pengadilan yang lebih rendah terhadap rencana Trump untuk potensi pemberhentian puluhan ribu pegawai pemerintah.
Disebutkan juga bahwa hanya para personel di wilayah AS yang akan terdampak dan saat ini tidak ada rencana untuk memangkas jumlah personel di luar negeri.
Departemen Luar Negeri AS, berdasarkan lembar fakta, mempekerjakan lebih dari 80.000 pegawai di seluruh dunia tahun lalu, dengan sekitar 17.700 pegawai di antaranya bekerja di dalam negeri
Pada akhir April lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan restrukturisasi besar-besaran dalam departemennya, dengan membagikan sebuah artikel di media sosial X yang membahas soal rencana pemangkasan hingga 15 persen staf.
Trump, sejak kembali ke Gedung Putih pada akhir Januari lalu, telah menjadikan pengurangan tenaga kerja federal AS sebagai salah satu prioritas utamanya. Dia melakukan pemangkasan drastis terhadap lapangan pekerjaan dan pengeluaran melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang sebelumnya dipimpin oleh mantan penasihat dekatnya, Elon Musk.
Editor:Widyawati/berbagai sumber