
SURABAYA (Lentera) -Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menilai pentingnya peran aktif orang tua dalam mendidik dan membimbing anak-anak, terutama saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
"Saya berharap orang tua mempunyai peranan penting menjaga putra-putrinya. Tidak bisa hanya dititipkan di sekolah," kata Eri, Minggu (13/7/2025)
Menurutnya, peran orang tua sangat krusial dalam membentuk karakter anak. Untuk itu, Eri meminta orang tua agar lebih aktif dalam menanamkan nilai-nilai kasih sayang, serta sigap mencari tahu keberadaan anak jika tidak pulang ke rumah.
Eri juga menyoroti pentingnya pengembangan bakat siswa melalui program Sekolah Wawasan Kebangsaan dan Sekolah Bakat Minat yang dimulai setelah jam pelajaran berakhir pukul 12.00 WIB.
Program ini berlangsung hingga pukul 14.00 WIB dan dirancang untuk menggali potensi anak di luar akademik.
“Keberhasilan seseorang tidak selalu ditentukan oleh nilai akademik. Bisa dari seni, olahraga, atau bidang lainnya. Jadi apa pun bakat anak, mari kita dukung sepenuhnya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan persiapan pra-MPLS telah dimulai sejak Jumat (11/7/2025). Ia memastikan kegiatan MPLS akan berjalan sesuai panduan dan fokus pada pengenalan lingkungan sekolah, karakter, serta bidang studi.
Yusuf menekankan, pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang aman, nyaman, dan menggembirakan. Khusus untuk siswa SD yang baru masuk SMP, MPLS menjadi momen penting untuk beradaptasi dengan sistem belajar dan guru yang berbeda.
“Orang tua sangat kami harapkan hadir dan mendampingi anak, terutama pada masa transisi dari TK ke SD atau SD ke SMP,” ujarnya.
Selain itu, Dispendik Surabaya juga menjadikan pencegahan bullying sebagai prioritas utama. Seluruh sekolah diminta menerapkan pendekatan edukatif dan membangun sinergi antara guru, siswa senior, dan komite sekolah agar tidak ada praktik perundungan.
Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga tengah menyiapkan distribusi seragam gratis bagi siswa dari keluarga miskin (gamis). Penyerahan seragam ditargetkan selesai pada Agustus 2025, setelah masa MPLS.
Yusuf juga mengingatkan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tidak boleh melampaui kuota yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Jika ada sekolah negeri yang menambah kuota secara ilegal, maka data siswa akan dikunci dan bisa berdampak pada keabsahan ijazah.
“Jangan mudah percaya pada janji yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kualitas sekolah negeri maupun swasta sama baiknya,” tutupnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan MPLS akan dimulai pada Senin, 14 Juli 2025.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH