Pengangguran Terbuka Capai 4.667 Jiwa, Pemkot Batu Andalkan Pendidikan Vokasi untuk Mengatasinya

BATU (Lentera) - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Batu mencapai 4.667 jiwa, dari total 174.706 penduduk usia kerja. Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu akan mengandalkan pendidikan vokasi, sebagai strategi utama menekan angka pengangguran di wilayahnya.
"Ini menjadi tantangan kita bersama. Karena itu, sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, industri, dan UMKM harus diperkuat untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan," ujar Wali Kota Malang, Nurochman, Selasa (15/7/2025).
Nurochman menyebut, salah satu penyebab masih tingginya angka pengangguran adalah keterbatasan lapangan kerja di sektor formal. Kota Batu, sambungnya, hingga saat ini masih mengandalkan sektor pertanian dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), yang notabene banyak bergerak di sektor informal.
"Kondisi ini membuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi menjadi kunci utama agar tenaga kerja kita memiliki daya saing di pasar kerja," katanya.
Sebagai upaya konkret, menurutnya Pemkot Batu telah membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV). Forum ini digagas sebagai wadah strategis untuk merumuskan kebijakan yang mampu menghubungkan dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.
"Ya, itu tadi yang saya sampaikan. Sinkronisasi antara dunia pendidikan, dunia industri, dan dunia kerja harus berjalan beriringan. Melalui TKDV ini, kita ingin memastikan agar pendidikan vokasi benar-benar link and match dengan kebutuhan pasar," terang Nurochman.
Namun, menurutnya upaya penurunan angka pengangguran tak cukup hanya dengan membuka lapangan kerja. Tetapi juga dengan mendorong kreativitas masyarakat agar mampu menciptakan peluang usaha mandiri.
Oleh karena itu, pria yang akrab dengan sapaan Cak Nur, ini juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung pelaku UMKM dan industri kreatif. Termasuk melalui inovasi pengolahan limbah menjadi produk bernilai ekonomi.
"Kami juga akan memprioritaskan pendirian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan meningkatkan alokasi pendanaan untuk pengembangan program vokasi. Tujuannya, agar pelatihan vokasi di Kota Batu benar-benar berorientasi pada kompetensi dan kebutuhan dunia industri, bukan sekadar formalitas," tuturnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperbarui pada Desember 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Batu tercatat sebanyak 3,63 persen. Angka ini menurun dari data tahun 2023, di mana TPT tercatat sebanyak 4,52 persen, dan tahun 2022 sebanyak 8,43 persen.
Cak Nur juga menekankan pentingnya menjaga sektor-sektor unggulan di Kota Batu sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran. Ia menyebutkan, sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah menunjukkan pertumbuhan positif pada triwulan I 2025.
Hal ini, menurutnya, membuka peluang besar bagi penyerapan tenaga kerja, terutama jika diimbangi dengan dukungan pendidikan vokasi yang relevan.
"Potensi buah, bunga, dan produk-produk hasil pertanian harus terus dikembangkan dengan inovasi, termasuk lewat kolaborasi dengan lembaga pendidikan. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan sejalan dengan penyerapan tenaga kerja dan pengurangan pengangguran," pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais