
JAKARTA (Lentera) - Seorang legislator Rusia meminta penyedia WhatsApp hengkang dari negara tersebut, karena aplikasi pesan instan itu bisa saja masuk daftar perangkat lunak yang terlarang.
Wakil Kepala Komite Teknologi Informasi di Majelis Rendah Parlemen Rusia, Anton Gorelkin menilai WhatsApp harus bersiap keluar dari Rusia, karena aplikasi tersebut bisa saja masuk daftar perangkat lunak terlarang di negara itu, seperti dilaporkan Endgadget dan Fox News, Jumat (18/7/2025) waktu setempat mengutip Antara, Minggu (20/7/2025).
Gorelkin menilai jika WhatsApp berhenti beroperasi di Rusia, mereka bisa lebih banyak menggunakan aplikasi buatan dalam negeri.
Di Rusia, grup Meta, perusahaan induk WhatsApp, termasuk dalam kategori organisasi ekstremis sehingga negara itu sudah memblokir Facebook dan Instagram sejak 2022, bertepatan dengan invasi negara itu ke Ukraina.
Pada Juni, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengeluarkan aturan untuk mengurangi penggunaan layanan buatan asing dan memperbanyak menggunakan layanan dari dalam negeri.
Regulasi di Rusia semakin ketat, karena Presiden Putin baru-baru ini mengeluarkan perintah untuk membatasi perangkat lunak yang berasal dari negara-negara yang memberikan sanksi kepada Rusia.
Rencana menggunakan perangkat lunak buatan lokal menimbulkan perdebatan di Rusia, karena dikhawatirkan aplikasi pesan instan digunakan untuk melacak aktivitas warga. Sejumlah orang menyarankan agar Rusia menurunkan kecepatan WhatsApp, supaya konsumen lebih memilih aplikasi lokal, seperti praktik yang dilakukan kepada YouTube.
Editor: Arief Sukaputra