02 August 2025

Get In Touch

Wakil Ketua Komisi E DPRD Tekankan Pentingnya Pendekatan Sistemik dalam Perlindungan Anak di Jatim

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih

SURABAYA (Lentera) - Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih menekankan pentingnya pendekatan sistemik dan menyeluruh, dalam menegakkan perlindungan bagi anak di Jawa Timur.

Ia mengkritik lemahnya komitmen pemerintah dalam pemenuhan hak-hak dasar anak sebagaimana diamanatkan dalam Konvensi Hak Anak, dan menyebut bahwa selama ini kebijakan yang diambil cenderung bersifat insidental.

"Meresponnya harus by system. Kita tidak bisa hanya secara sporadis membuat program semacam barak untuk anak-anak bermasalah. Itu hanya satu letupan awal, inisiatif bagus, tapi tidak cukup. Harus dilanjutkan dengan sistem yang terbangun,” ungkap Hikmah Bafaqih, Rabu (23/7/2025).

Politisi perempuan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan, hingga kini masih banyak kebutuhan anak yang belum terpenuhi secara maksimal, baik dari sisi fasilitas, anggaran, maupun perlindungan terhadap perkembangan mental dan spiritual.

"Masih banyak hak-hak anak yang belum kita berikan dengan maksimal. Dari sisi pemerintah misalnya menyediakan fasilitas tumbuh kembang yang memadai, memfasilitasi lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Baik secara fisik maupun psikis itu harus diakui kurang kita berikan," ujarnya.

Minimnya ruang publik yang ramah anak menjadi salah satu indikator lemahnya pemenuhan hak-hak anak. Hikmah mencontohkan, taman bermain anak masih sangat sulit ditemukan di sekitar tempat tinggal masyarakat.

“Tempat bermain anak masih menjadi kebutuhan yang susah dicari oleh anak-anak di lingkungannya, di lingkungan terdekat rumahnya," imbuhnya.

Hikmah juga menyoroti arah kebijakan anggaran yang menurutnya belum holistik. Fokus pemerintah yang lebih condong pada penanganan stunting dan angka kematian ibu dan bayi, dianggap masih mengabaikan aspek penting lain dalam tumbuh kembang anak.

"Soal-soal tumbuh kembang anak baik dari sisi mental, spiritual maupun fisik itu menjadi kurang. Terutama mental spiritualnya, saya lihat itu lumayan terabaikan," tegasnya.

Hikmah menegaskan pentingnya keberpihakan regulasi terhadap tumbuh kembang anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Ia menyinggung soal anak-anak dengan IQ tinggi maupun mereka yang mengalami gangguan perilaku akibat pengasuhan yang tidak tepat dan pengaruh lingkungan yang tidak sehat.

"Angka anak-anak yang misbehave ya dalam bahasa psikologinya, mereka yang mengalami problem perilaku karena pengabayan pengasuhan dan pengasuhan yang salah atau karena lingkungan yang kurang tepat atau karena persoalan penggunaan media sosial yang tidak benar. Harus direspon dengan cukup serius," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam membangun lingkungan ramah anak harus personal dan berkelanjutan, mengingat setiap anak memiliki kondisi objektif dan keunikan masing-masing.

“Anak-anak itu ya pribadi yang unik, mereka harus direspon sesuai dengan kondisi objektif mereka masing-masing. Anak-anak dalam kondisi apapun butuh perlindungan kita, anak-anak dalam situasi apapun membutuhkan orang dewasa untuk menemani, mendampingi, dan melimpik mereka memastikan mereka terfasilitasi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik secara fisik maupun psikis," pungkasnya.

Reporter: Pradhita/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.