
KARAWANG (Lentera)-Industri tekstil masih bertumbangan. Kali ini pabrik milik PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) di Karawang, Jawa Barat, tutup.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), POLY mengumumkan penutupan sementara operasional produksi pabrik kimia dan serat di Karawang tersebut sejak 1 November 2024.
Perusahaan mengalami berbagai tantangan, baik dari luar negeri akibat kelebihan kapasitas global, kenaikan tarif ekspor ke Amerika Serikat, hingga kenaikan harga bahan baku.
Selain itu juga dari dalam negeri terkait ketidakjelasan penerapan bea antidumping, revisi peraturan importasi yang belum sesuai harapan industri.
"Penghentian produksi sementara yang telah berlangsung lebih dari enam bulan membuat operasional kembali fasilitas unit produksi kami di Karawang menjadi tidak layak secara teknis dan komersial.," kata Corporate Secretary POLY, Tunaryo, dikutip Selasa (29/7/2025).
Menurut dia, penutupan permanen pabrik Karawang berdampak pada penurunan dari penjualan produk Polyester Staple Fiber, Polyester Chips, dan Performance Fabrics.
Akibatnya, seluruh proses produksi Polyester Staple Fiber, Polyester Chips, dan Performance Fabrics telah dihentikan. Kebutuhan bahan baku produksi Filamen Yarn di pabrik Kendal yang sebelumnya dipasok dari pabrik Karawang, telah dialihkan ke pihak ke tiga (lokal dan impor).
Dampak dari kondisi tersebut membuat perseroan tak bisa terus mempekerjakan karyawan. POLY mengumumkan sebagian besar karyawannya telah terkena PHK.
"Perseroan telah melakukan PHK atas sebagian besar karyawan pabrik Karawang, mayoritas adalah yang termasuk dalam kelompok Noncor," ujar Tunaryo.
Perseroan tetap mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali pabrik Karawang apabila proposal restrukturisasi utang disetujui oleh para Kreditur.
Dalam proposal restrukturisasi yang telah diajukan, melibatkan investor baru untuk menginjeksi dana untuk kebutuhan modal kerja dan upgrade mesin-mesin perseroan sehingga produk-produk yang akan menjadi lebih berkualitas dan menjadi kompetitif dibandingkan dengan produk-produk sejenis yang ada di pasaran.
"Pabrik yang berlokasi di Karawang memungkinkan untuk dihidupkan kembali, apakah dengan bisnis yang baru tetapi masih dalam koridor TPT dan produk TPT atau hanya memfokuskan kepada peningkatan kapasitas dan utilisasi pabrik yang berlokasi di Kaliwungu – Kendal, setelah proposal restrukturisasi utang disetujui," kata Tunaryo.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber