02 August 2025

Get In Touch

Lagi-lagi Gaduh Rekening Nganggur Diblokir, Netizen: Ada Aja Nyusahin

Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA (Lentera)- Pemilik rekening nganggur alias dormant kembali viral di sosial media. Sebuah cuitan di X yang berisi video seorang pria yang bercerita pengalamannya gagal menarik uang dari anjungan tunai mandiri (ATM) ramai diperbincangkan.

Ia mengatakan rekeningnya tidak pernah menerima aktivitas kecuali menerima transfer uang. Pria itu lantas menanyakan pada kepada pegawai bank perihal masalahnya, dan ia diberitahu bahwa rekeningnya untuk sementara dibekukan selama 20 hari, karena terdeteksi aktivitas mencurigakan.

"Disuruh sabar sih kita, sementara kita ini kepepet banget. Mau beli kebutuhan sehari-hari gitu, ya. Aduh, susah banget sekarang aturan pemerintah tuh. Ada-ada aja, geram banget. Ada aja nyusahin," kata pria tersebut sambil tertawa getir, dikutip Rabu (30/7/2025).

Pengacara kondang Hotman Paris juga ikut buka suara terkait hal ini, ia menanyakan mengapa "bapak-bapak pejabat" merepotkan masyarakat.

Menyikapi polemik ini, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga ikut buka suara. YLKI meminta PPATK untuk jangan mempersulit konsumen, melalui 5 poin permintaan.

Sekretaris Eksekutif YLKI, Rio Priambodo mengatakan pihaknya meminta PPATK memberi informasi penjelasan yang clear kepada konsumen asbab pemblokiran tersebut dan langkah langkah bagi konsumen yang terkena pemblokiran sehingga hak dasar konsumen atas informasi dapat dipenuhi oleh PPATK.

Selanjutnya, YLKI meminta PPATK juga selektif dalam memblokir rekening karena menyoal keuangan sangat sensitif apalagi jika rekening yang diblokir merupakan tabungan konsumen yang sengaja di endapkan untuk keperluan dan jangka waktu tertentu.

Atas pemblokiran tersebut, Rio mengatakan PPATK perlu ada waktu pemberitahuan kepada konsumen sebelum diblokir sehingga konsumen terinformasi dan bisa memitigasi soal tabungannya serta konsumen bisa menyanggah jika akun rekening tersebut aman dan tidak digunakan untuk perbuatan pidana apalagi menyangkut judi online

"YLKI meminta pembukaan blokir rekening tidak mempersulit konsumen dan YLKI meminta PPATK menjamin uang konsumen tetap utuh dan aman tak kurang sepeser pun atas pemblokiran yang dilakukannya," tegas Rio.

Terkait pemblokiran akun rekening, lanjut Rio, YLKI meminta PPATK membuka hotline crisis center bagi konsumen yang ingin mencari informasi maupun melakukan pemulihan akun rekening Bank yang terkena blokir.

PPATK Tegaskan Tak Asal Rampas

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menegaskan pihaknya tidak akan merampas rekening ‘nganggur’ alias tak ada transaksi lebih dari 3 bulan.

“Tidak ada penyitaan atau perampasan rekening nganggur. Kecuali memang terbukti terkait dengan tindak pidana berdasarkan hasil analisis ataupun pemeriksaan PPATK dan penyidik yang berwenang,” kata Ivan, Rabu (30/7/2025).

Ia menerangkan, justru negara tengah hadir untuk melindungi atau memproteksi hak dan kepentingan pemegang rekening dari potensi penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ivan juga menyampaikan, pentingnya memberikan perhatian khusus pada rekening dormant adalah dalam rangka melindungi kepentingan publik.

Dengan begitu, hak pemilik rekening tidak hilang atas dananya. Hanya saja, rekening pemilih sedang diproteksi dari potensi penyimpangan oleh pihak lain.

“Yang dilakukan adalah negara hadir melindungi pemegang rekening dari potensi penyalahgunaan pihak-pihak yang tidak berwenang. Kita menemukan fakta maraknya rekening nasabah dijual belikan, diretas, dana diambil dan hilang, penyalahgunaan rekening nasabah tanpa hak, dan lainnya semua untuk kepentingan illegal,” beber Ivan.

Di satu sisi, ia juga menyebut PPATK sudah membuka kembali jutaan rekening yang diketahui atau dimohonkan oleh pemiliknya.

Diketahui, PPATK menemukan lebih dari 1 juta rekening yang terindikasi dengan tindak pidana. Temuan ini berdasarkan analisis dan pemeriksaan yang dilakukan PPATK sejak 2020.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.